Dibebaskan dari homoseksualitas
http://www.stmichaelandstgabriel.com/Ind/Pertobatan/Dibebaskan_dari_homoseksualitas.html
Dibebaskan dari homoseksualitas
Terkadang karena kamu merasa ada sesuatu yang
hilang dalam hidupmu, kemudian kamu melakukan sesuatu untuk
menggantikannya. Itulah yang terjadi dengan saya.
Saya wanita berusia 22 tahun yang telah
diselamatkan sejak berusia 8 tahun. Selama lebih dari 7 tahun, kehidupan
saya lambat laun menurun sehubungan dengan keadaan di sekitar saya;
ibu saya didiagnosa dengan penyakit anorexia / OCD (Obessive Compulsive
Disorder) / depresi berat, rasa kehilangan atas ayah saya dengan
menarik diri dari keluarga kami, berhenti kuliah dari depresi,
berhubungan dengan laki-laki yang tak ada habisnya yang kemudian
berakhir dengan tragedi. Saya ingat beberapa waktu sehubungan dengan
pengaruh dari ibu saya, saya sangat memperhatikan berat badan dan
penampilan saya. Saya selalu memperhatikan gadis-gadis di sekitar saya,
dan membandingkan diri saya dengan mereka. Akan tetapi, melalui
pandangan terus menerus seperti itu, membandingkan, memperhatikan,
kemudian saya mendapati diri saya memiliki ketertarikan terhadap
wanita.
Saya ingat waktu di universitas, memperhatikan
episode film Ellen yang baru akan ditayangkan. Pada saat itu, saya
tidak tahu bahwa saya memiliki perasaan homoseksual, namun sesuatu
bekerja dalam diri saya, dan itu adalah sesuatu yang bahaya. Saya
meninggalkan sekolah setelah 1,5 tahun dikarenakan depresi berat. Saya
tidak dapat berkonsentrasi di sekolah, dan ada dua orang laki-laki yang
saya ajak kencan dan saya tidak tahan akan perasaan stress itu.
Ketika saya kembali ke rumah, sesuatu dalam
diri saya mendorong saya untuk memasukan sebuah iklan di internet. Saya
bertemu Sarah, seorang lesbian yang tinggal tidak jauh dari saya. Dia
juga sedang mencari seseorang, seperti saya. Saya tidak pernah memiliki
pengalaman sebagai seorang homoseksual, dan secara gamblang saya tidak
pernah berpikir untuk itu. Saya tidak dapat mengatakan tepatnya apa
yang membuat saya akhirnya “menemukan” perasaan saya pada wanita lain,
namun itu terbukti. Dan saya tidak ingin mengabaikannya. Sarah
mengajak saya ke sebuah bar untuk gay, di mana saya menghabiskan 2,5
tahun hidup saya di sana. Saya telah berkencan berbagai macam wanita di
sana, dan berujung dengan berkencan secara serius dengan seseorang.
Saya pindah dengannya setelah 3 bulan berkencan, dan tinggal bersamanya
sekitar 4 bulan. Saya sangat yakin bahwa saya adalah gay. Alkitab
salah; bahkan saya mencari buku-buku tentang penerimaan secara kristiani
dan homoseksual.
Selama periode ini dalam hidup saya, saya
tidak peduli dengan siapapun kecuali diri saya sendiri. Saya terlibat
narkoba (kokain, XTC, marijuana, jamur), merokok, minum minuman secara
terus menerus. Saya sangat tertekan. Saya sangat cemas. Dan saya sangat
jauh dari Tuhan.
Saya tidak tahu apakah ada orang yang berdoa
untuk saya, atau Tuhan sendiri, meraih saya ke dalam belas kasih Nya,
namun suatu hari saya memutuskan untuk meninggalkan gaya hidup seperti
itu dan klub itu yang saya telah anggap sebagai rumah saya. Saya
mengenal setiap orang di sana, dan kami semua adalah “keluarga.” Saya
memutuskan pada malam itu, saya akan mengajak pacar saya ke bar itu dan
mengatakan padanya bahwa saya tidak dapat menemui dia lagi. Saya terus
membuat mabuk, karena mengetahui saya tidak dapat mengatasi hal itu.
Dan saya duduk bersamanya di sebuah kedai kecil di belakang restaurant.
Di sanalah saya mengatakan padanya bahwa saya tidak dapat menemui dia
lagi, dan saya membutuhkan waktu untuk berpikir. Ini adalah salah satu
hal yang paling menakutkan yang pernah saya lakukan dalam hidup saya.
Saya menyerahkan kekasih saya, “keluarga” saya dan semua teman-teman
saya dan saya harus mempercayai Tuhan namun akankah Dia melepaskan
saya?
Air mata mengalir dengan deras di wajah kami,
saya tidak dapat percaya, pada saat itu apa yang saya dengar. Gay bar
itu juga sebagai klub tari pada Sabtu malam, dan itu adalah hari Sabtu.
Keluar dari kabut, di tengah-tengah kemabukan saya, saya mendengar lagu
Jars of Clay, keluar melalui pengeras suara, melunakkan hati saya:
“Angkat saya, ketika saya jatuh,Angkat saya, ketika saya lemah dan tak berdaya
Angkat saya, saya membutuhkan Mu untuk memelukku
Angkat saya, dan jaga saya agar jangan tenggelam lagi.”
Tuhan mendatangi saya pada malam itu. Tuhan
mendengar saya, bahkan dalam dosa saya yang hina. Tuhan mendengarkan
saya memohon untuk kehidupan yang pernah saya kenal, dan Dia mendatangi
saya pada malam itu, dalam bentuk sebuah lagu, menyambar saya seperti
kilat. Sejak saat itu, saya tidak pernah sama lagi.
Dengan bangga saya dapat mengatakan, sekarang
saya memiliki hubungan yang luar biasa dengan seorang lelaki Kristen.
Kami saling menguatkan dalam Kristus satu dengan yang lain disetiap
waktu. Untuk waktu yang lama setelah semua kejadian ini, saya bergumul
secara terus menerus dengan nafsu saya terhadap wanita. Saya sangat
percaya bahwa ini adalah pilihan yang saya buat untuk membawa dosa ini
masuk ke dalam hidup saya, dan sekarang saya membayar akibatnya untuk
teman-teman yang terhilang dan terkasih, seorang wanita yang saya
sakiti secara buruk karena keegoisan dan nafsu saya. Ya, saya masih
memiliki nafsu, namun Tuhan pegang kendali! Ketika saya merasakan hal
ini, saya berdoa. Ketika saya tidak merasakan hal itu, saya berdoa. Dan
secara jujur saya katakan bahwa Tuhan telah mencukupi semua kebutuhan
saya. Percayalah teman, homoseksual bukanlah jawabanmu. Percayalah
kepada Tuhan, dan Dia akan melepaskanmu, seperti Dia melepaskan saya.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home