Sunday, November 11, 2012

Dibebaskan dari homoseksualitas

http://www.stmichaelandstgabriel.com/Ind/Pertobatan/Dibebaskan_dari_homoseksualitas.html

Dibebaskan dari homoseksualitas
Terkadang karena kamu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupmu, kemudian kamu melakukan sesuatu untuk menggantikannya. Itulah yang terjadi dengan saya.
Saya wanita berusia 22 tahun yang telah diselamatkan sejak berusia 8 tahun. Selama lebih dari 7 tahun, kehidupan saya lambat laun menurun sehubungan dengan keadaan di sekitar saya; ibu saya didiagnosa dengan penyakit anorexia / OCD (Obessive Compulsive Disorder) / depresi berat, rasa kehilangan atas ayah saya dengan menarik diri dari keluarga kami, berhenti kuliah dari depresi, berhubungan dengan laki-laki yang tak ada habisnya yang kemudian berakhir dengan tragedi. Saya ingat beberapa waktu sehubungan dengan pengaruh dari ibu saya, saya sangat memperhatikan berat badan dan penampilan saya. Saya selalu memperhatikan gadis-gadis di sekitar saya, dan membandingkan diri saya dengan mereka. Akan tetapi, melalui pandangan terus menerus seperti itu, membandingkan, memperhatikan, kemudian saya mendapati diri saya memiliki ketertarikan terhadap wanita.
Saya ingat waktu di universitas, memperhatikan episode film Ellen yang baru akan ditayangkan. Pada saat itu, saya tidak tahu bahwa saya memiliki perasaan homoseksual, namun sesuatu bekerja dalam diri saya, dan itu adalah sesuatu yang bahaya. Saya meninggalkan sekolah setelah 1,5 tahun dikarenakan depresi berat. Saya tidak dapat berkonsentrasi di sekolah, dan ada dua orang laki-laki yang saya ajak kencan dan saya tidak tahan akan perasaan stress itu.
Ketika saya kembali ke rumah, sesuatu dalam diri saya mendorong saya untuk memasukan sebuah iklan di internet. Saya bertemu Sarah, seorang lesbian yang tinggal tidak jauh dari saya. Dia juga sedang mencari seseorang, seperti saya. Saya tidak pernah memiliki pengalaman sebagai seorang homoseksual, dan secara gamblang saya tidak pernah berpikir untuk itu. Saya tidak dapat mengatakan tepatnya apa yang membuat saya akhirnya “menemukan” perasaan saya pada wanita lain, namun itu terbukti. Dan saya tidak ingin mengabaikannya. Sarah mengajak saya ke sebuah bar untuk gay, di mana saya menghabiskan 2,5 tahun hidup saya di sana. Saya telah berkencan berbagai macam wanita di sana, dan berujung dengan berkencan secara serius dengan seseorang. Saya pindah dengannya setelah 3 bulan berkencan, dan tinggal bersamanya sekitar 4 bulan. Saya sangat yakin bahwa saya adalah gay. Alkitab salah; bahkan saya mencari buku-buku tentang penerimaan secara kristiani dan homoseksual.
Selama periode ini dalam hidup saya, saya tidak peduli dengan siapapun kecuali diri saya sendiri. Saya terlibat narkoba (kokain, XTC, marijuana, jamur), merokok, minum minuman secara terus menerus. Saya sangat tertekan. Saya sangat cemas. Dan saya sangat jauh dari Tuhan.
Saya tidak tahu apakah ada orang yang berdoa untuk saya, atau Tuhan sendiri, meraih saya ke dalam belas kasih Nya, namun suatu hari saya memutuskan untuk meninggalkan gaya hidup seperti itu dan klub itu yang saya telah anggap sebagai rumah saya. Saya mengenal setiap orang di sana, dan kami semua adalah “keluarga.” Saya memutuskan pada malam itu, saya akan mengajak pacar saya ke bar itu dan mengatakan padanya bahwa saya tidak dapat menemui dia lagi. Saya terus membuat mabuk, karena mengetahui saya tidak dapat mengatasi hal itu. Dan saya duduk bersamanya di sebuah kedai kecil di belakang restaurant. Di sanalah saya mengatakan padanya bahwa saya tidak dapat menemui dia lagi, dan saya membutuhkan waktu untuk berpikir. Ini adalah salah satu hal yang paling menakutkan yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Saya menyerahkan kekasih saya, “keluarga” saya dan semua teman-teman saya dan saya harus mempercayai Tuhan namun akankah Dia melepaskan saya?
Air mata mengalir dengan deras di wajah kami, saya tidak dapat percaya, pada saat itu apa yang saya dengar. Gay bar itu juga sebagai klub tari pada Sabtu malam, dan itu adalah hari Sabtu. Keluar dari kabut, di tengah-tengah kemabukan saya, saya mendengar lagu Jars of Clay, keluar melalui pengeras suara, melunakkan hati saya:
“Angkat saya, ketika saya jatuh,
Angkat saya, ketika saya lemah dan tak berdaya
Angkat saya, saya membutuhkan Mu untuk memelukku
Angkat saya, dan jaga saya agar jangan tenggelam lagi.”
Tuhan mendatangi saya pada malam itu. Tuhan mendengar saya, bahkan dalam dosa saya yang hina. Tuhan mendengarkan saya memohon untuk kehidupan yang pernah saya kenal, dan Dia mendatangi saya pada malam itu, dalam bentuk sebuah lagu, menyambar saya seperti kilat. Sejak saat itu, saya tidak pernah sama lagi.
Dengan bangga saya dapat mengatakan, sekarang saya memiliki hubungan yang luar biasa dengan seorang lelaki Kristen. Kami saling menguatkan dalam Kristus satu dengan yang lain disetiap waktu. Untuk waktu yang lama setelah semua kejadian ini, saya bergumul secara terus menerus dengan nafsu saya terhadap wanita. Saya sangat percaya bahwa ini adalah pilihan yang saya buat untuk membawa dosa ini masuk ke dalam hidup saya, dan sekarang saya membayar akibatnya untuk teman-teman yang terhilang dan terkasih, seorang wanita yang saya sakiti secara buruk karena keegoisan dan nafsu saya. Ya, saya masih memiliki nafsu, namun Tuhan pegang kendali! Ketika saya merasakan hal ini, saya berdoa. Ketika saya tidak merasakan hal itu, saya berdoa. Dan secara jujur saya katakan bahwa Tuhan telah mencukupi semua kebutuhan saya. Percayalah teman, homoseksual bukanlah jawabanmu. Percayalah kepada Tuhan, dan Dia akan melepaskanmu, seperti Dia melepaskan saya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home