Friday, June 17, 2016

Yesus Kristus Menyelamatkanku dari Homoseksualitas


Diterjemahkan oleh Ong Po Han. Tidak sepenuhnya diterjemahkan satu kata per satu kata dan sudah dibuat penyesuaian yang saya anggap perlu.


                Namaku David Upton. Saya berusia 50 tahun (tahun 2016), dan ini adalah kesaksian bagaimana Yesus Kristus menyelamatkanku keluar dari kehidupan homoseks yang telah saya lakukan selama 27 tahun.

                Saya bersaksi dengan kasih dan bukan karena kebencian. Saya berbicara tentang homoseks karena saya sendiri pernah mengalaminya, tahu seperti apa kehidupan homoseks dan tahu bagaimana sia-sianya hidup di dalamnya. Mungkin engkau dapat menikmati cara hidupmu termasuk seks dan alkohol, namun tidak ada kesenangan abadi di dalamnya. Semua “sukacita itu” akan berlalu dan engkau akan terus berupaya mencari yang baru dan terjerat semakin dalam.

Jadi saya memohonmu untuk mencari cinta, sukacita dan kepuasan sejati yang hanya dapat ditemukan dalam Allah melalui Kristus, melalui karya Kristus di kayu salib. Maka saya membicarakan hal-hal ini karena cinta, jauh dari rasa benci. Saya tidak membicarakan hal ini untuk menghakimi, saya hanya mengatakan apa yang Firman Tuhan sampaikan. Firman Tuhan-lah yang akan menghakimi kita. Firman Tuhan-lah yang akan menyatakan kesalahan. Saya hanya memberitahukan apa yang Firman Tuhan sampaikan. Seperti dulu seseorang seharusnya telah memberitahukan saya.

Teman saya memang mencoba memberitahu saya dengan cara yang terbaik yakni cara Kristen bahwa gaya hidup saya bertentangan dengan kehendak Tuhan, bukan hanya dalam orientasi seksual tapi dalam setiap aspek lainnya. Dia tahu saya dulu belum menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh. Jadi saya menyampaikan hal ini karena kasih dan saya berdoa bagi jiwamu, dan saya berdoa agar kamu mau menerimanya dan berseru kepada Tuhan untuk menyelamatkanmu, dan membuatmu menjadi ciptaan baru karena Ia berkuasa untuk menyelamatkan dan Dia akan menyelamatkanmu!

Saat menginjak remaja, kami tidak ke gereja sesuai kemauan saya, hubungan orang tua saya kemudian mulai bermasalah hingga akhirnya mereka bercerai. Beberapa waktu kemudian mama menikah lagi dan setelah itu kami mulai kembali ke gereja dan saya cukup senang membayangkan akan kembali ke gereja. Saya mendengarkan lagu-lagu  himne dan menjadi emosional dan saat itu teman-teman saya mulai maju ke depan dan membuat pengakuan iman. Pada suatu hari Minggu saya digerakkan oleh perasaan, musik dan apa yang telah dilakukan oleh teman-teman sehingga saya maju ke depan serta membuat keputusan untuk mengikut Kristus. Saya tidak benar-benar sadar apa yang saya lakukan atau memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Saya hanya tahu ada yang keliru.                 Semua teman-teman saya telah melakukannya jadi saya merasa terdorong untuk melakukannya juga. Saya berjalan maju ke muka dan duduk di barisan depan. Seorang hamba Tuhan datang serta memberitahu bahwa saya perlu menerima Yesus dalam hati dan meminta saya untuk mengikutinya berdoa. Saya pun mengikuti doanya dan sempat terpikir,”Hanya begitu saja?”. Hal berikutnya yang saya tahu, dia menepuk punggung saya dan meminta saya berdiri di depan jemaat dan memberitahukan bahwa saya telah diselamatkan. Semua jemaat mengucapkan selamat kepada saya saat berjalan keluar dan kami semua pergi dan makan siang. Namun saya tinggal di sana seperti orang yang hilang seperti waktu awal saya masuk ke gereja.

Sekitar dua minggu kemudian saya merasa tetap terhilang seperti saat saya dibaptis, karena saya tidak pernah benar-benar memahami apa yang sedang saya lakukan. Saya tidak pernah memahami doktrin anugerah dan belas kasihan. Saya pura-pura menjalani kehidupan sebagai orang Kristen untuk sementara waktu. Saya memakai topeng Kristen dan pura-pura saleh. Saat itu usia saya mungkin sekitar 16 tahun dan keinginan berbuat dosa bertumbuh dalam diriku. Di gereja saya memiliki pikiran-pikiran kotor terhadap orang-orang lain dan orang-orang seusia saya dan saya hanya mengatakan kepada diri sendiri "Oh, pikiran seperti akan hilang dan hal itu akan berlalu." Ternyata pikiran-pikiran ini malah bertambah buruk.  
               
Dan benar saja di tahun yang sama ketika saya masuk usia 16 tahun, saya benar-benar telah tidur dengan laki-laki pertama yang berkesempatan untuk itu. Awalnya saya sangat malu dan jijik dengan apa yang telah dilakukan, namun natur dosa dalam diriku juga merasa puas dan menikmati dosa itu. Seiring berjalannya waktu saya menjadi lebih nyaman dengan perbuatan dosa itu dan saya hanya berpikir bahwa hal itu adalah alami, normal, dan saya hanya melakukan sesuatu ...

Saya merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan pada usia itu. Karena saya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Allah, di situlah rasa bersalah datang. Lama sebelum saya mendapat pekerjaan, saya mulai sering memberontak melawan orang tua dalam berbagai hal. Saya berpaling ke narkoba dan alkohol dan ketahuan melakukannya di tempat kerja. Saya ingin mencoba melakukan sebanyak mungkin sebagai seorang remaja dan memberontak terhadap orang tua saya walau sebenarnya tidak perlu melakukannya namun belum keluar dari rumah mereka. Akhirnya orang tua mengusir saya keluar dari rumah. Kami ribut besar dan akhirnya saya keluar rumah. Setelah itu saya mencoba memperbaiki diri karena sulit mencoba untuk hidup mandiri.  Saya berpikir "Baiklah, saya akan bergabung dengan Angkatan Laut" yang selalu menjadi impian saya. Saya ingin menjadi pelaut. Saya dikirim ke kamp yang jauh. Begitu jauh dari orang tua, hal itu seperti menuang bensin ke dalam api dan  dosa saya benar-benar tak terhalangi

                Saya sudah punya penghasilan dan saya tidak punya wali untuk tempat bertanya, saya hanya harus menjawab panggilan "Paman Sam" dan saya terkena semua jenis dosa di California. Tidak butuh waktu lama sebelum saya benar-benar mendapat masalah dengan dosa-dosa saya. Dosa-dosa saya, minuman keras, obat-obatan, seks, membuat saya berada dalam kondisi harus pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit mereka melakukan beberapa tes dan salah satunya adalah tes narkoba. Dan mereka menemukan hampir semua sejarah penyalahgunaan obat saya hingga saat itu dan juga pada saat itu dosa seksual saya diketahui dan homoseks dilarang di Angkatan Laut. Dalam beberapa bulan saja, mimpi saya untuk berkarir di Angkatan Laut musnah. Jadi tidak ada yang tersisa untuk dilakukan selain mengikuti teman-teman gay saya pada waktu itu, mereka orang-orang Kanada dan mereka tinggal di Amerika tetapi mereka akan kembali ke Kanada. Jadi saya mengikuti mereka dan meninggalkan orang tua saya, saya tidak memberitahu mereka ke mana akan pergi. Saya tinggalkan mereka dan pergi.

                Selama sekitar dua tahun saya tinggal di Kanada dan saya tidak memberitahu orang tua tentang keberadaan saya. Saya bahkan tidak menghubungi mereka. Yang mereka tahu adalah saya sudah mati di suatu tempat. Dan saya ingat saat di mana saya menjadi sangat tertekan dan berpikir, "Kau tahu, tidak ada apa-apa lagi untuk hidup selain minuman keras, narkoba, dan dosa ini?" Saya berada di sebuah pesta dan semua orang berada di dalam. Mereka minum-minum serta melakukan semua hal tersebut. Saya keluar ke teras balkon. Saya merasa lelah dengan menghadapi pergumulan hidup dan semuanya dan saya merasa begitu jijik dengan diri sendiri sehingga saya ingin bunuh diri.  Saya berkata pada diriku sendiri "Saya bisa melompat dari balkon. " dan setelah melalui 22-23 tingkat, saya akan mati dan tidak ada lagi yang tersisa. Jadi, saya memutuskan untuk bunuh diri dan saya benar-benar akan melakukannya. Dalam hati saya merasa lelah, lelah dari semua itu.

Jadi saya bangun menuju langkan (pagar teras) dan bermaksud melompat, dan tepat sebelum saya melontarkan kaki saya di atas langkan tiba-tiba saya teringat, pikiran-pikiran ini datang entah dari mana, dan salah satu dari pikiran itu adalah "Selalu ada harapan di dalam Tuhan." Dan saya harus mencari Tuhan agar memperoleh harapan. Kemudian pikiran utama berikutnya yang benar-benar memukul saya adalah bahwa saya tidak bisa melakukannya karena itu salah. Adalah dosa menghabisi hidup, bahkan hidup saya sendiri.  Kemudian pikiran terakhir yang saya ingat adalah bahwa saya tidak bisa menjadi aib bagi orang tua saya dengan cara ini. Saya menangis lagi dan akhirnya mundur dari langkan dan meninggalkan pesta dan saya benar-benar tidak pernah melihat sebagian besar dari orang-orang lagi.

Saya terus menjalani hidupku dengan minum-minum dan alkohol, saya tidak benar-benar bertobat. Saya berusaha namun tidak berhasil. Saya akhirnya meninggalkan Kanada dan kembali ke rumah. Saya tertangkap bekerja secara ilegal di Kanada dan harus dikirim kembali ke Texas. Saya ingat ketika kembali ke Texas, pada awalnya semuanya berjalan baik, saya senang berada di lingkungan keluarga saya dan semuanya, namun kemudian saya mulai merasa bersalah karena gaya hidup saya, minum-minum dan semua hal-hal  yang saya lakukan. Saya sangat ingin menjauh dari mereka lagi sehingga kekasih saya saat dipindah tugaskan dan membuatnya suka akan "Mari kita pergi ke California." Dan saya melompat saat ada kesempatan untuk berlari, untuk menjauh dari mereka yang berpikir bahwa hal itu akan membuat saya merasa lebih baik, saya bisa menjalani hidup sebagaimana saya inginkan. Jadi kami pergi ke California.

Di California kondisinya tidak membaik, saya belum bisa berubah, saya masih sama seperti sebelumnya. Hanya sekarang saya punya uang sedikit lebih banyak dan saya punya pekerjaan yang pantas. Saya melakukan segala macam hal yang saya belum pernah dilakukan sebelumnya, saya semakin parah dalam dosa dan melakukan hal-hal yang menyedihkan. Saya berpikir "Jika saya bisa mencoba hal-hal lain ini, saya akan bahagia." Itu akan membuat saya bahagia, puas dan damai. Saya tidak pernah merasa damai dengan diri saya, selalu ada bagian dalam diriku yang mengatakan hal-hal itu tidak benar, namun saya masih ingin mengejarnya, begitulah diriku. Saya terus memakai narkoba dan minum-minum dan akhirnya saya menderita sakit parah. Saya membiarkan diri mengalami kekurangan cairan parah dan saya akhirnya menghabiskan malam tahun baru di rumah sakit dengan infus, memulihkan kehilangan cairan , dan saya tidak menyadarinya. Tetapi walau menderita pneumonia, saya meninggalkan rumah sakit, dan pergi dari sana saat saya benar-benar sakit!

Setelah kehilangan cairan dan kemudian ditambah cairannya membantu saya menjadi sedikit lebih baik, tapi akhirnya pneumonia menangkap dan mengembalikan saya kembali ke rumah sakit. Yang hanya saya ingat kekasih saya membawa saya ke rumah sakit dan hal berikutnya yang saya tahu pada hari berikutnya dokter datang dan berkata bahwa saya punya kasus terburuk dalam pneumonia ganda yang pernah dilihatnya dan saya kekurangan cairan yang parah sekali dan kalau tidak dibawa kembali maka saya akan mati. Dan saya hanya ingat bahwa saat itu saya bersyukur kepada Tuhan tapi saya juga terpikir "Wah saya masih begitu muda dan begitu banyak hal yang belum saya lakukan. Begitu banyak dosa yang belum saya menikmati. "Dan saat saya terbaring di rumah sakit beberapa hari berikutnya untuk memulihkan diri, saya benar-benar bersyukur kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih, tapi tidak dalam cara yang sungguh-sungguh dan tulus. Saya bersyukur memiliki kesempatan lain untuk pergi dan melakukan dosa terhadap Allah, dosa terhadap Kristus. Jadi saat berbaring di rumah sakit, saya merencanakan apa yang akan saya lakukan pertama kali, bagaimana saya akan mengumbar nafsu saya. Dan pastinya, begitu saya bisa, itulah yang saya lakukan. Saya pergi dan hidup memuaskan nafsu. Saya hidup untuk minum-minum dan narkoba.

Tak lama kemudian saya menderita depresi lagi. Nah, saat itu saya mulai berpaling ke politik dan ada seorang teman Nasrani di sana dan dia bertanya apakah saya seorang Kristen dan saya berkata "Ya betul,  saya seorang Kristen. Saya sudah jadi Kristen sejak usia 16 tahun.” Dan dia bertanya tentang kisah perubahan saya. Saya berpikir dan kemudian berkata," Apa itu perubahan?" Dan saya benar-benar tidak tahu apa yang ia bicarakan dan dia menjawab bahwa perubahan itu adalah kisah tentang bagaimana Tuhan menyelamatkanmu. Saya bersamanya berjalan menyusuri lorong sambil bercerita tentang gereja. Dia tampaknya tidak terkesan dan tampaknya tidak benar-benar percaya hal itu sehingga dia terus memberi pertanyaan yang lebih banyak dan setelah dia bisa merasakan kekesalan saya, ia mundur. Tetapi sebelumnya ia memberitahu saya bahwa dia tidak percaya saya seorang Kristen.

Dia tahu gaya hidupku, dia tahu saya adalah seorang homoseksual, dan ia berusaha dengan ramah menunjukkan bahwa saya tidak bisa hidup dalam gaya hidup seperti itu sekaligus menjadi anak Allah. Saya tidak memahaminya karena mata saya dibutakan oleh iblis. Saya tinggal dalam kesesatan dan membungkam kebenaran. Saya kemudian mulai mendengarkan acara radio yang dipandu oleh Todd Friel. Dan saya teringat percakapan mereka yang saya dengar. Dia mengatakan bahwa orang-orang yang tidak setuju dengan Alkitab biasanya merendahkan Kitab Suci. Sehingga membuat saya berpikir, “Baik, saya benar-benar tidak menghargai Alkitab, saya hanya memilih bagian yang ingin saya percayai.

Saya ingin percaya bahwa saya anak Allah walau saya hidup dalam cara yang bertentangan dengan kehendakNya. Saya telah terlibat begitu banyak dosa. Saya telah mencuri, saya telah berbohong, mungkin mengucapkan 50 kebohongan setiap hari dan itu tidak mengganggu saya. Saya memakai narkoba, saya mengumbar nafsu, saya berzina, saya melakukan semua hal yang bertentangan dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang Kristen sejati. Saya mulai lebih menyimak acara di radio itu dan apa yang sedang diajarkan serta membandingkan apa yang saya anggap benar dengan apa yang dikatakan Alkitab. Saya pun mulai membaca Alkitab. Dan saya menemukan bahwa tak satu pun dari keyakinan saya cocok dengan apa yang Alkitab katakan selain Yesus Kristus mati di kayu salib. Itulah  satu-satunya hal yang cocok dengan apa yang saya percaya. Saya sadar bahwa saya punya Tuhan dalam hidup, Tuhan yang tidak setuju dengan dosa-dosa saya. Seperti dikatakan di 1 Korintus 6:9-10 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,  pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Ada banyak sekali dosa. Tapi saya hanya menekankan pada homoseksualitas. Setiap dosa akan memisahkan kita dari Allah. Setiap dosa membinasakan kita dalam kekekalan di neraka. Hal itu menunjukkan betapa sucinya Allah. Terkadang sulit bagi kita untuk memahami betapa sucinya Allah.

Nah, berpaling dan lihatlah apa yang firman Tuhan katakan, tapi lihatlah dari akhirnya. Keabadian, kekekalan dari satu jiwa di neraka. Hukuman dan siksaan akan membayar murka Allah, akan membayar hukuman terhadap Allah yang Kudus. Begitulah cara Allah yang kudus. Dia kudus selamanya. Lebih dari yang kita bisa mengerti. Hanya kebenaran Kristus yang akan menyelamatkan kita dari kutukan itu. Hampir bersamaan waktunya kekasih saya tahu bahwa saya mengaku menjadi orang Kristen dan ia tidak masalah. Tapi waktu saya benar-benar mulai membaca Alkitab dan lebih mendalami Kitab Suci serta membandingkan diri saya dengan apa yang dikatakan Alkitab, saat itu ia mulai benar-benar merasa terancam. Dia benar-benar menentang saya mempelajari dan membaca Alkitab. Bahkan sampai ke titik di mana ia berkata-kata kasar dan mulai mengata-ngatai saya serta berbicara tentang orang-orang Kristen dan Kristus. Dan saya ingat ketika ia berbicara tentang Kristus, saya merasa sakit dalam diriku karena betapa salah perkataannya. Saya tahu bahwa ia menghujat Tuhan yang telah memberi kita semua kehidupan. Jadi saya terduduk dan menulis kata-katanya. Sesedikit yang saya tahu, Tuhan benar-benar akan menggunakannya untuk benar-benar membuka mata saya atas kebenaran Firman-Nya. Jadi saya terus mempelajari Firman-Nya dan terus mendengarkan acara radio.

Saya menyadari bahwa hidupku hanya bagi saya sendiri, bukan untuk Allah. Saya tidak pernah benar-benar menjadi orang Kristen. Setidaknya saya tidak berpikir begitu. Saya pikir mungkin saya perlu menata kembali hidup saya. Jadi saya mulai berdoa kepada Tuhan untuk mengasihani dan menunjukkan kebenaran dan bagaimana hidup untukNya. Saat itu setiap diri saya jatuh berkeping-keping.  Satu-satunya hal positif adalah: Tuhan telah mengambil keinginan saya untuk minum-minum. Saya tidak lagi minum seperti yang pernah saya lakukan. Dia mengambil keinginan saya untuk setiap jenis narkoba. Saya tidak lagi menggunakan obat-obatan. Saya bahkan tidak merokok ganja lagi. Benar-benar mulia dan saya menyadari sekarang bahwa itu adalah kasih karunia Allah dan rahmat Allah dalam memberikan saya hal-hal itu dan Dia menyadarkan pikiran saya agar mampu memproses dan percaya kebenaran-Nya.

Setelah Ia mencelikkan mata saya untuk kebenaran-Nya, saya baru saja mulai menyelami Alkitab lebih dalam dan saya menyadari bahwa saya perlu untuk menjauh dari cara hidup homoseks saya. Tidak ada cara saya bisa bertumbuh dalam iman kepada Kristus jika saya masih tinggal di sana, di lingkungan itu. Jadi saya balik ke Texas, kepada adik perempuanku dan ibuku. Saya mencoba dan terus mencoba untuk bertobat kepada Allah, saya mencoba berseru meminta belas kasihan dan saya menyadari saya belum diselamatkan dan saya meminta-Nya untuk menyelamatkan saya, tetapi saya masih ingin menyimpan satu dosa untuk diriku sendiri, saya ingin menyimpan homoseksualitas bagi diriku sendiri. Di belakang pikiran saya, saya terus berpikir "Yah ... saya akan menemukan beberapa cara untuk membenarkan hal itu, saya akan menemukan beberapa cara untuk membuatnya ok, saya akan menemukan beberapa cara untuk melakukannya secara rahasia. Jadi Tuhan jelas tidak akan menyelamatkan saya, dan saya menghabiskan dari September 2008 sampai Desember 2008 menangis kepada Tuhan untuk menyelamatkan saya. Saya berdoa agar Dia menyelamatkan saya, dan Dia tidak akan menyelamatkan saya. Saya memiliki Alkitab yang mengatakan ... Dia tidak akan menyelamatkan saya sampai saya benar-benar bertobat dari segala dosa. Saya pergi ke pemakaman sepupu saya di Amarillo tempat saya berasal. Istrinya telah meninggal dan di pemakamannya dia ingin Injil diberitakan.

Malam sebelum saya menyaksikan khotbah oleh Paul Washer "Pesan Mengejutkan bagi Pemuda" dan di dalamnya Paul Washer berbicara tentang bukan masalah bagaimana kita telah berdosa. Kita semua pernah berdosa. Dan saya menyadari bahwa hal itu benar dalam hidup saya. Semua yang pernah kulakukan adalah dosa. Saya tidak pernah benar-benar telah bertobat. Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang baik. Saya mungkin baik beberapa kali, tapi saya tidak pernah melakukan apa-apa kecuali benar-benar berdosa terhadap Allah. Seluruh hidup saya merupakan dosa terhadap Allah. Dan saya ingat dia berkata bahwa Yesus telah mati untuk dosa-dosa saya dan Dia menanggung dosa-dosa saya di kayu salib dan saya ingat bagaimana saya tenggelam dalam dosa-dosa, itulah yang menempatkan Kristus di kayu salib. Saya bertanggung jawab atas kematian-Nya. Dia menanggung dosa-dosa saya. Dosa David. Di sini saya benar-benar mulai mendapatkan gambaran yang jelas tentang Kristus. Apa itu salib dan apa yang Ia lakukan di kayu salib. Sampai di sini ini saya tidak pernah benar-benar memahami makna pertobatan sebenarnya, yakni berpaling dari dosa, bahwa itu lebih dari sekedar mengatakan bahwa engkau menyesal. Jadi sampai saat itu semua yang saya lakukan adalah mengucapkan minta maaf dan mencoba untuk menemukan beberapa cara untuk hidup dalam gaya hidup saya.

Tapi sekarang saya menyadari bahwa saya tidak mempunyai harapan. Tidak ada harapan bagi saya tanpa Kristus, saya binasa bila tinggal dalam  gaya hidup ini. Saya binasa bila hidup dalam dosa dan kemudian diadili dan masuk neraka. Jadi saya berseru kepada Tuhan untuk menyelamatkan saya dan saya pergi ke pemakaman sepupu saya dan saya duduk di sana. Salah satu permintaan terakhir sepupuku adalah agar Injil diberitakan. Jadi saya duduk di pemakamannya dan mendengarkan Injil. Saya mendengar kemuliaan salib dan apa yang telah Kristus lakukan. Dan saya tenggelam di dalamnya: dan sekarang, bisa saja saya yang berada dalam peti mati itu dan jika itu terjadi, pada saat itu saya akan ke neraka. Saya akan pergi ke tempat yang sepantasnya untuk saya karena semua yang pernah saya lakukan adalah dosa. Jadi saya berseru kepada Tuhan untuk mengampuni saya, memberi saya waktu untuk pulang ke rumah dan bertobat.

Kemudian malam itu, ketika semua orang telah pergi dan saya berada di kamar sendirian, saya turun ke lantai dan mengakui setiap dosa yang bisa saya ingat. Saya mengakui homoseksualitas, saya mengakui semua dosa-dosa saya terhadap Allah, semua yang saya bisa pikirkan. Segalanya! Dan saya meminta kepada-Nya untuk mengampuni dan menolong saya. Saya meminta-Nya untuk mengampuni saya karena dosa-dosa tersembunyi yang bahkan tidak bisa saya pikirkan waktu itu, hal-hal yang saya tahu adalah dosa kepada-Nya yang saya bahkan tidak tahu. Saya memintaNya untuk mengampuni cara hidup saya, mengampuni saya karena telah memberontak terhadapNya. Karena saya sudah tahu bahwa ada Allah dan Kristus tapi saya tidak pernah memahami apa artinya berada bersamaNya. Apa artinya ditebus oleh-Nya, apa artinya mengasihi Dia, apa artinya untuk melayani-Nya, apa artinya diampuni, apa artinya dilahirbarukan. Jadi malam itu saya berdoa dan memohon-Nya untuk mengasihani , mengampuni dan menolong saya. Saya tidak tahu bagaimana Dia akan menolong saya, saya sebenarnya bahkan tidak terpikir bahwa hal itu mungkin.

Jujur, saya benar-benar tidak percaya bahwa Dia bisa menolong saya. Saya tidak pernah mendengar ada orang yang diselamatkan dari homoseksualitas. Saya belum pernah mendengar siapa pun dengan harapan akan dibebaskan dari homoeseksualitas. Jadi saya hanya berdoa "Tuhan, saya akan melompat dalam iman kepadaMu. Iman tentang entah bagaimana Engkau akan menyelamatkan saya, bahwa Engkau akan menjaga saya dari dosa, bahwa Engkau akan memampukan saya menghadapi godaan, menghadapi apa yang mungkin terjadi. "Saya pergi tidur malam itu tanpa mengetahui apakah saya diselamatkan atau tidak, namun saya bangun keesokan harinya dan saya merasakan hal-hal yang berbeda. Saya tidak merasa bersalah, berada di bawah tekanan dari rasa bersalah, tekanan berada di bawah semacam kungkungan. Tekanan dari kebutuhan untuk membuat keputusan, yang semua... tiga bulan sebelumnya telah membuat saya tertekan dan merasa bersalah. Sekarang saya tahu itu dan menjadi yakin. Saya tahu ada sesuatu yang berbeda dalam diriku tapi tetap saja, sebagian dari diri saya tidak percaya bahwa saya bisa diselamatkan dari homoseksualitas. Saya masih terus meragukan Tuhan. Namun kemudian saya menemukan ayat Alkitab yang mengatakan bahwa " Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan"

Saya berkata, "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. " (Mazmur 32:5).  Dan akhirnya saya benar-benar bertobat. Saya mengerti apa artinya bertobat, saya tidak menyimpan sesuatu yang tersembunyi dari-Nya. Meskipun tidak ada yang benar-benar tersembunyi dari-Nya. Saya tidak mencoba menyembunyikannya, saya mengungkapkan semuanya dan itu sebabnya saya merasa berbeda hari itu. Itu sebabnya saya merasa berbeda pada hari-hari mendatang, karena keyakinan bahwa rasa bersalah itu sudah berlalu. Dia telah mengangkatnya karena Dia telah menyelamatkan saya. Dan setiap hari sejak itu saya benar-benar merasakan keinginan untuk hal-hal itu hilang dan sekarang saya berdiri dan terheran-heran, hampir dua tahun sudah berlalu. Satu setengah tahun kemudian saya berpikir "Wow! Tuhan begitu baik!" Di sinilah saya. Saya dulu tidak percaya kepadaNya, kemudian melompat keluar dalam iman dan Dia melakukan apa yang Dia katakan akan melakukanNya. Dia akan membawa saya, mengangkat keinginan (nafsu) itu, Dia akan menjadikan saya ciptaan baru seperti yang dikatakan dalam Firman-Nya. Dia memberi saya hati yang baru dengan keinginan baru dan saya bersyukur kepada-Nya. Saya bersukacita atas apa yang telah Dia lakukan bagi saya dan saya kagum atas kebaikan dan rahmat-Nya kepada saya, penderitaan dan kesabaran-Nya.             Saya merasa terdorong untuk membagikan Kitab Suci ini.

Saya telah membacanya sebelumnya. Jelas, siapa saja yang homoseksual dan mendengarkan khotbah atau membaca Alkitab telah menemukan ayat ini sebelumnya namun ada bagiannya yang saya tidak pernah perhatikan. I Korintus 6:9-10  Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.  Saya tahu ayat tersebut tapi ayat 11 saya tidak pernah tahu, saya tidak pernah tahu dan membacanya sebelumnya dan ketika saya membacanya, saya ingat meninggikan kebenaran itu. "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." Dan saya menyadari apa yang telah terjadi padaku. Saya akhirnya dibenarkan oleh Kristus dan menjadi ciptaan baru.

Saya ditakdirkan untuk menjadi hamba-Nya, untuk melayani Tuhan. Jadi sekarang saya bersukacita bahwa Dia memberikan saya hati yang baru, keinginan baru, keinginan untuk pergi keluar dan melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya dan hidup bagi-Nya. Kadang-kadang saya masih tergoda tapi saya tahu bahwa tidak ada yang salah, tidak ada dosa saat sedang dicobai. Bahkan Kristus digoda. Jadi saya tahu bahwa saya bisa berbalik kepada Kristus waktu mengalami pencobaan. Jadi saya merasa nyaman saat mengetahuinya. Dan saya juga merasa nyaman dengan apa yang tertulis  dalam 1 Korintus 10:13, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Dan saya menemukan kebenaran setiap saat saya berserah kepada kekuatan Kristus untuk mengatasi godaan, Dia telah menolong saya. Setiap kali dan setiap hal, tidak peduli apa pun dosa itu. Tapi setiap kali saya mencoba untuk melakukannya dengan kekuatan saya sendiri, saya gagal.

Saya tidak merasa takut akan hari depan karena saya tahu saya sudah dibenarkan Tuhan melalui Yesus Kristus, Anak-Nya yang menderita dan menanggung murka Allah bagi saya di kayu salib. Saya tahu bahwa Yesus Kristus telah menyelamatkan saya dari sengat dosa dan Dia bisa menyelamatkanmu juga. Dan harapan saya adalah bahwa siapa pun yang membaca tulisan ini akan berpaling dari gaya hidup itu, berpaling dari gaya hidup yang berdosa, apa pun itu dan akan dibenarkan bersama Kristus, dibenarkan bersama Allah. Dan itu bisa terjadi hanya melalui Kristus, melalui pertobatan dari dosa-dosamu dan berbalik darinya. Sandarkanlah iman dan pengharapanmu kepada Kristus. Sama seperti apa yang saya lakukan pada waktu itu ketika saya hanya melompat di lompatan iman kepada Kristus dan Dia menangkap saya dan saya pernah berpikir bagaimana mungkin hal itu terjadi tapi Dia berhasil melakukannya.

Hari ini saya berada di sini sebagai ciptaan baru di dalam Kristus mengetahui bahwa Dia membayar itu semua untuk saya di kayu salib dan saya menemukan harapan di dalam Dia. Jika tidak di dalam Kristus, engkau tidak punya harapan, tiada harapan bagimu. Jadi saya berdoa agar kamu mempertimbangkan kebenaran yang engkau dengar di tulisan ini. Pertimbangkanlah untuk  berpaling kepada Kristus. Serahkanlah kepada Kristus. Jatuh di kayu salib dan menyerahkan segala dosamu. Jangan menindas kebenaran dengan kelaliman seperti yang dikatakan dalam Roma 1. Kita semua melakukan hal-hal itu. Saya melakukannya selama bertahun-tahun meskipun jauh di dalam hati saya tahu itu salah. Sekarang melihat ke belakang saya menyadari bahwa itu salah dan itulah penolakan saya pada awalnya. Jadi saya berdoa hal itu benar bagimu, bahwa engkau akan diampuni di dalam Kristus. Kristus membayar saya, membayar dosa-dosa saya di kayu salib. Dosa masa lalu saya, dosa-dosa saya sekarang dan dosa-dosa yang akan saya lakukan di masa depan. Hanya Kristus yang dapat melakukan pekerjaan itu di atas kayu salib. Kita tidak bisa melakukannya sendiri. kamu bisa dibebaskan dari dosa kamu, kamu dapat benar-benar diselamatkan, kamu dapat benar-benar dibebaskan dari belenggu dosa apa pun yang menyeretmu jatuh.

Apakah homoseksualitas, minum-minum, penyalahgunaan narkoba, perzinahan, pornografi, apa pun yang mungkin, Kristus dapat membebaskanmu dari semuanya. Itulah apa yang Dia lakukan di kayu salib. Roma 4:25 mengatakan yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita. Itulah cara kita dibenarkan, melalui karya Kristus di kayu salib. Ketika surga melihat ke bawah pada kita , ketika Allah Sang Pencipta melihat ke bawah pada kita, Ia melihat saya melalui Kristus, melalui darah Kristus. Dia melihat kebenaran Kristus disampaikan kepada saya. Sia-sialah apa yang saya lakukan atau yang akan saya lakukan. Ini hanya Kristus yang menyelamatkan saya. Hanya Kristus yang dapat memberikan saya harapan. Hanya Kristus yang dapat membawa sukacita dan kebahagiaan sejati dalam hidup saya dan bukan uang maksud saya. Maksudku dengan cara membawa kebahagiaan sejati di dalam hati dengan dibenarkan bersama Allah, dibenarkan bersama Kristus, menjadi hamba-Nya. Hanya melalui Kristus saya merasa yakin dan rasa bersalah pun berlalu. Tanpa Kristus tidak ada harapan. Tanpa Kristus , kamu tidak diselamatkan. Kamu akan menghadapi murka Allah, baik itu dari dosa apa pun, homoseksualitas, minum-minum, alkohol, apa pun itu.

Jika sekali engkau berdosa, yang seperti kita semua pernah alami, engkau bersalah karena melanggar semua hukum-hukum Allah. Jadi satu-satunya pengharapan yang ada padamu adalah dalam karya penebusan Kristus di kayu salib. Jadi saya meminta engkau untuk berseru kepada Kristus, berseru kepada Allah. Berserulah kepada-Nya untuk membuka matamu kepada kebenaran yang dapat ditemukan di dalam Dia, untuk kebenaran dalam Firman-Nya. Hal Ini hanya melalui Dia. Ilah dunia ini, yaitu Iblis, telah membuatmu buta terhadap kebenaran dan itu hanya melalui panggilan Tuhan kepadamu, melalui Allah mengambil penutup mata darimu, barulah engkau akan melihat kebenaran yang dapat ditemukan dalam Firman-Nya. Kebenaran yang ditemukan dalam Kristus, kebenaran yang ditemukan dalam salib. Dan jika kamu benar-benar sedang mencarinya, berserulah kepada Kristus. Dia berkuasa untuk menyelamatkan dan Dia akan menyelamatkan kamu hari ini. Yesus mengatakan bahwa kita harus dilahirkan kembali untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Jika kita tidak dilahirkan kembali kita tidak pernah bisa masuk, kita tidak akan pernah melihat-Nya, kita tidak akan pernah bebas dari belenggu dosa. Hal ini hanya bisa melalui Kristus.

Hanya melalui proses generasi ulang yakni dengan dilahirkan kembali, barulah kita dapat diselamatkan. Saya akan membaca kutipan dari John Newton. Ia mengatakan "Saya bukanlah saya yang seharusnya. Saya bukanlah menjadi apa yang saya inginkan. Saya bukanlah menjadi apa yang saya harapkan di dunia lain. Saya hanyalah pendosa yang tidak pantas diselamatkan dari murka Allah oleh Yesus Kristus di kayu salib. Dan saya bersyukur kepada-Nya setiap hari karena telah menderita akibat penghianatan dan murtadnya saya. Dan saya bersyukur kepada-Nya setiap hari karena memanggilku bahkan ketika saya tidak mendengarkan. Bahkan ketika saya menjauh, Dia masih memanggilku dan saya berterima kasih kepada-Nya untuk keselamatan saya dan saya berterima kasih kepada-Nya karena Kristus dan apa yang telah Dia lakukan di kayu salib. Dan saya berdoa, suatu hari nanti, engkau sekalian mendengarkan bahwa bergumul dengan apa pun dosanya yang memisahkan engkau dari Allah, berserulah kepada Tuhan untuk bertobat. Untuk pertobatan dan pengampunan dosa. Dan bahwa kamu benar-benar akan bertobat dan berbalik kepada Kristus. Jika engkau tidak diselamatkan, engkau perlu memeriksa hidupmu dan melihat bahwa kamu membutuhkan Kristus, dan bahwa kamu tidak akan bahagia tanpa Dia.


Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home