Yesus Kristus Menyelamatkanku dari Homoseksualitas
Diterjemahkan oleh Ong Po
Han. Tidak sepenuhnya diterjemahkan satu kata per satu kata dan sudah dibuat
penyesuaian yang saya anggap perlu.
Namaku David Upton. Saya berusia 50 tahun (tahun
2016),
dan ini adalah kesaksian bagaimana Yesus Kristus menyelamatkanku keluar dari
kehidupan homoseks yang telah saya lakukan selama 27 tahun.
Saya bersaksi dengan kasih dan bukan karena kebencian. Saya berbicara
tentang homoseks karena saya sendiri pernah
mengalaminya, tahu seperti apa kehidupan homoseks dan tahu bagaimana sia-sianya
hidup di dalamnya. Mungkin engkau dapat menikmati cara
hidupmu termasuk seks dan alkohol, namun tidak ada kesenangan abadi di
dalamnya. Semua “sukacita itu” akan
berlalu dan engkau akan terus berupaya mencari yang baru dan terjerat semakin dalam.
Jadi
saya memohonmu untuk mencari cinta, sukacita dan kepuasan sejati yang hanya dapat ditemukan dalam Allah melalui
Kristus, melalui karya Kristus di kayu salib. Maka saya membicarakan hal-hal ini karena cinta, jauh dari rasa benci. Saya tidak membicarakan hal ini untuk menghakimi,
saya hanya mengatakan apa yang Firman Tuhan sampaikan. Firman Tuhan-lah yang akan
menghakimi kita. Firman Tuhan-lah yang akan menyatakan kesalahan. Saya hanya
memberitahukan apa yang Firman Tuhan sampaikan. Seperti dulu seseorang seharusnya telah memberitahukan saya.
Teman
saya memang mencoba memberitahu saya dengan cara yang terbaik yakni cara Kristen bahwa gaya hidup saya bertentangan
dengan kehendak Tuhan, bukan hanya dalam orientasi seksual tapi dalam setiap aspek
lainnya. Dia tahu saya dulu belum
menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh. Jadi saya menyampaikan hal ini karena kasih dan saya
berdoa bagi jiwamu, dan saya berdoa agar kamu mau menerimanya dan berseru
kepada Tuhan untuk menyelamatkanmu, dan membuatmu menjadi ciptaan baru
karena Ia berkuasa untuk menyelamatkan dan Dia akan menyelamatkanmu!
Saat menginjak remaja, kami tidak ke gereja sesuai kemauan saya, hubungan orang tua saya kemudian mulai bermasalah
hingga akhirnya mereka bercerai. Beberapa waktu kemudian mama menikah lagi dan setelah itu kami mulai kembali ke
gereja dan saya cukup senang membayangkan
akan kembali ke gereja. Saya mendengarkan lagu-lagu
himne dan menjadi emosional dan saat itu teman-teman saya
mulai maju ke depan dan membuat pengakuan iman. Pada suatu hari Minggu
saya digerakkan oleh perasaan, musik dan apa yang telah dilakukan oleh teman-teman sehingga saya maju ke depan serta membuat keputusan untuk mengikut Kristus. Saya tidak benar-benar sadar apa yang
saya lakukan atau memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Saya hanya tahu
ada yang keliru. Semua
teman-teman saya telah melakukannya jadi saya merasa terdorong untuk melakukannya juga. Saya
berjalan maju ke muka dan duduk di barisan
depan. Seorang hamba Tuhan datang serta memberitahu bahwa
saya perlu menerima Yesus dalam hati dan meminta saya untuk mengikutinya berdoa. Saya pun mengikuti doanya dan sempat terpikir,”Hanya begitu
saja?”. Hal berikutnya yang saya tahu, dia menepuk punggung saya
dan meminta saya berdiri di depan jemaat dan memberitahukan bahwa saya telah diselamatkan. Semua jemaat mengucapkan
selamat kepada saya saat berjalan keluar dan kami
semua pergi dan makan siang. Namun saya tinggal di sana seperti orang yang hilang
seperti waktu awal saya masuk ke gereja.
Sekitar dua minggu kemudian saya merasa tetap terhilang seperti saat saya dibaptis, karena saya tidak pernah benar-benar memahami apa yang sedang saya lakukan. Saya tidak pernah memahami doktrin
anugerah dan belas kasihan. Saya pura-pura menjalani kehidupan sebagai orang Kristen untuk sementara waktu. Saya memakai topeng
Kristen dan pura-pura saleh. Saat itu usia
saya mungkin sekitar 16 tahun dan keinginan berbuat dosa bertumbuh dalam
diriku. Di gereja saya memiliki pikiran-pikiran kotor terhadap orang-orang lain
dan orang-orang seusia saya dan saya hanya mengatakan
kepada diri sendiri "Oh, pikiran seperti akan hilang dan hal itu akan
berlalu." Ternyata
pikiran-pikiran ini malah bertambah buruk.
Dan benar saja di tahun yang sama ketika saya masuk usia 16 tahun, saya benar-benar telah tidur dengan
laki-laki pertama yang berkesempatan untuk
itu. Awalnya saya sangat malu dan jijik dengan apa yang telah dilakukan, namun natur dosa
dalam diriku juga merasa puas dan menikmati
dosa itu. Seiring berjalannya waktu saya menjadi lebih
nyaman dengan perbuatan dosa itu dan saya hanya berpikir bahwa hal itu adalah alami,
normal, dan saya hanya melakukan sesuatu ...
Saya
merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan pada
usia itu. Karena saya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Allah, di situlah rasa
bersalah datang. Lama sebelum
saya mendapat pekerjaan, saya mulai sering memberontak
melawan orang tua dalam berbagai
hal. Saya berpaling ke narkoba dan alkohol dan ketahuan melakukannya di tempat kerja. Saya ingin mencoba melakukan sebanyak mungkin sebagai
seorang remaja dan memberontak terhadap orang tua saya walau sebenarnya tidak perlu melakukannya namun
belum keluar dari rumah mereka. Akhirnya orang tua mengusir saya
keluar dari rumah. Kami ribut
besar dan akhirnya saya keluar rumah. Setelah itu saya
mencoba memperbaiki diri karena sulit
mencoba untuk hidup mandiri. Saya berpikir "Baiklah, saya akan
bergabung dengan Angkatan Laut" yang selalu menjadi impian saya. Saya ingin menjadi pelaut. Saya dikirim ke kamp yang
jauh. Begitu jauh dari orang tua, hal itu seperti menuang
bensin ke dalam api dan dosa saya benar-benar tak terhalangi
Saya sudah punya penghasilan dan saya tidak
punya wali untuk tempat
bertanya, saya hanya harus menjawab panggilan "Paman
Sam" dan saya terkena semua jenis dosa di California. Tidak butuh waktu
lama sebelum saya benar-benar mendapat masalah dengan dosa-dosa saya. Dosa-dosa saya,
minuman keras, obat-obatan, seks, membuat saya berada dalam kondisi harus
pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit mereka melakukan beberapa tes dan
salah satunya adalah tes narkoba. Dan mereka menemukan hampir semua sejarah penyalahgunaan obat saya hingga saat
itu dan juga pada saat itu dosa seksual saya diketahui dan homoseks dilarang
di Angkatan Laut. Dalam
beberapa bulan saja, mimpi saya untuk berkarir di Angkatan Laut musnah. Jadi tidak ada yang tersisa untuk dilakukan selain mengikuti
teman-teman gay saya pada waktu itu, mereka orang-orang Kanada dan
mereka tinggal di Amerika tetapi mereka akan kembali ke Kanada. Jadi saya mengikuti mereka dan
meninggalkan orang tua saya, saya tidak memberitahu mereka ke mana akan pergi. Saya tinggalkan mereka dan pergi.
Selama sekitar dua tahun saya
tinggal di Kanada dan saya tidak memberitahu orang tua tentang keberadaan saya. Saya bahkan tidak
menghubungi mereka. Yang mereka tahu adalah
saya sudah mati di suatu tempat. Dan saya ingat saat di
mana saya menjadi sangat tertekan dan berpikir, "Kau tahu, tidak ada apa-apa
lagi untuk hidup selain minuman keras, narkoba, dan dosa ini?" Saya berada di sebuah pesta dan semua
orang berada di dalam. Mereka minum-minum serta melakukan semua hal tersebut. Saya keluar ke teras balkon. Saya merasa lelah dengan menghadapi pergumulan hidup dan semuanya dan saya merasa begitu jijik dengan diri sendiri sehingga saya ingin bunuh
diri. Saya berkata pada diriku sendiri "Saya bisa
melompat dari balkon. " dan setelah melalui 22-23 tingkat, saya akan mati
dan tidak ada lagi yang
tersisa. Jadi, saya memutuskan untuk bunuh diri dan saya
benar-benar akan melakukannya. Dalam
hati saya merasa lelah, lelah dari semua itu.
Jadi saya bangun menuju langkan (pagar teras) dan bermaksud melompat,
dan tepat sebelum saya melontarkan
kaki saya di atas langkan tiba-tiba saya teringat,
pikiran-pikiran ini datang entah dari mana, dan salah satu dari pikiran itu adalah
"Selalu ada harapan di dalam Tuhan." Dan saya harus mencari Tuhan agar memperoleh harapan.
Kemudian pikiran utama berikutnya yang benar-benar memukul saya adalah bahwa
saya tidak bisa melakukannya karena itu salah. Adalah dosa menghabisi
hidup, bahkan hidup saya sendiri. Kemudian pikiran terakhir yang saya ingat adalah bahwa saya tidak
bisa menjadi aib bagi orang tua saya dengan cara ini. Saya menangis lagi dan akhirnya mundur
dari langkan dan meninggalkan pesta dan saya benar-benar tidak pernah melihat sebagian
besar dari orang-orang lagi.
Saya
terus menjalani hidupku dengan
minum-minum dan alkohol, saya tidak benar-benar bertobat. Saya berusaha namun tidak berhasil. Saya akhirnya meninggalkan Kanada dan kembali ke rumah. Saya tertangkap
bekerja secara ilegal di Kanada dan harus dikirim kembali ke Texas. Saya ingat
ketika kembali ke Texas, pada awalnya semuanya berjalan baik, saya senang berada
di lingkungan keluarga saya dan semuanya, namun kemudian saya mulai merasa bersalah
karena gaya hidup saya, minum-minum dan semua hal-hal
yang saya
lakukan. Saya sangat ingin menjauh dari mereka lagi sehingga kekasih saya saat dipindah tugaskan dan membuatnya
suka akan "Mari kita pergi ke California."
Dan saya melompat saat ada kesempatan untuk berlari, untuk menjauh dari mereka yang berpikir bahwa hal itu akan membuat saya
merasa lebih baik, saya bisa menjalani hidup sebagaimana saya inginkan. Jadi kami
pergi ke California.
Di
California kondisinya tidak
membaik, saya belum bisa berubah, saya masih sama seperti sebelumnya. Hanya sekarang
saya punya uang sedikit lebih banyak dan saya punya
pekerjaan yang pantas. Saya melakukan segala macam hal yang saya belum pernah dilakukan
sebelumnya, saya semakin
parah dalam dosa dan melakukan hal-hal yang menyedihkan.
Saya berpikir "Jika saya bisa mencoba hal-hal lain ini, saya akan bahagia." Itu
akan membuat saya bahagia, puas
dan damai. Saya tidak pernah merasa damai dengan diri saya, selalu
ada bagian dalam diriku yang mengatakan
hal-hal itu tidak benar, namun saya masih ingin
mengejarnya, begitulah diriku. Saya terus
memakai narkoba dan minum-minum dan akhirnya saya menderita sakit parah. Saya membiarkan diri mengalami kekurangan cairan parah dan
saya akhirnya menghabiskan malam tahun baru di rumah sakit dengan infus, memulihkan kehilangan cairan , dan saya tidak menyadarinya. Tetapi walau menderita pneumonia, saya
meninggalkan rumah sakit, dan pergi dari sana saat saya benar-benar sakit!
Setelah kehilangan cairan dan kemudian ditambah
cairannya membantu saya menjadi sedikit lebih
baik, tapi akhirnya pneumonia menangkap dan mengembalikan saya kembali ke rumah sakit. Yang hanya saya ingat
kekasih saya membawa saya ke rumah sakit dan hal berikutnya yang saya tahu pada hari
berikutnya dokter datang dan berkata
bahwa saya punya kasus terburuk dalam pneumonia ganda yang
pernah dilihatnya dan saya kekurangan
cairan yang parah sekali dan kalau tidak dibawa kembali maka saya
akan mati. Dan saya hanya
ingat bahwa saat itu saya bersyukur kepada Tuhan tapi
saya juga terpikir "Wah saya masih begitu muda dan begitu banyak hal yang belum saya lakukan. Begitu
banyak dosa yang belum saya menikmati. "Dan saat saya terbaring di rumah
sakit beberapa hari berikutnya untuk memulihkan diri, saya benar-benar bersyukur
kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih, tapi tidak dalam cara yang
sungguh-sungguh dan tulus. Saya bersyukur memiliki kesempatan lain untuk pergi dan
melakukan dosa terhadap Allah, dosa terhadap Kristus. Jadi saat berbaring di
rumah sakit, saya merencanakan apa yang akan saya lakukan pertama kali, bagaimana saya
akan mengumbar nafsu saya. Dan pastinya, begitu saya bisa, itulah yang saya lakukan. Saya pergi dan hidup memuaskan nafsu.
Saya hidup untuk minum-minum
dan narkoba.
Tak
lama kemudian saya menderita
depresi lagi. Nah, saat itu saya mulai berpaling ke
politik dan ada seorang teman Nasrani di sana dan dia bertanya apakah saya
seorang Kristen dan saya berkata "Ya betul, saya seorang Kristen. Saya sudah jadi Kristen sejak usia 16 tahun.” Dan
dia bertanya tentang kisah
perubahan saya. Saya berpikir dan kemudian berkata,"
Apa itu perubahan?" Dan saya benar-benar tidak tahu apa yang ia bicarakan dan dia
menjawab bahwa perubahan itu adalah kisah tentang bagaimana Tuhan menyelamatkanmu. Saya bersamanya berjalan
menyusuri lorong sambil bercerita
tentang gereja. Dia tampaknya tidak terkesan dan tampaknya tidak
benar-benar percaya hal itu sehingga
dia terus memberi pertanyaan yang lebih banyak dan
setelah dia bisa merasakan kekesalan
saya, ia mundur. Tetapi sebelumnya ia
memberitahu saya bahwa dia tidak percaya saya seorang
Kristen.
Dia
tahu gaya hidupku, dia tahu saya adalah seorang homoseksual, dan ia berusaha dengan ramah
menunjukkan bahwa saya tidak bisa hidup dalam gaya hidup seperti itu sekaligus menjadi
anak Allah. Saya tidak memahaminya
karena mata saya dibutakan oleh iblis. Saya tinggal dalam kesesatan dan
membungkam kebenaran. Saya kemudian
mulai mendengarkan acara radio yang dipandu oleh Todd
Friel. Dan saya teringat percakapan
mereka yang saya dengar. Dia mengatakan bahwa orang-orang
yang tidak setuju dengan Alkitab biasanya merendahkan Kitab Suci.
Sehingga membuat saya berpikir, “Baik, saya benar-benar tidak menghargai Alkitab, saya hanya memilih bagian yang ingin
saya percayai.
Saya
ingin percaya bahwa saya anak Allah walau
saya hidup dalam cara yang bertentangan dengan kehendakNya. Saya telah terlibat begitu banyak dosa. Saya telah mencuri, saya telah berbohong, mungkin mengucapkan 50
kebohongan setiap hari dan itu tidak mengganggu saya. Saya memakai narkoba, saya
mengumbar nafsu, saya berzina, saya melakukan semua hal yang bertentangan
dengan apa yang seharusnya
dilakukan oleh orang Kristen sejati. Saya mulai lebih menyimak acara di radio itu dan
apa yang sedang diajarkan serta membandingkan apa yang saya anggap benar dengan apa yang dikatakan Alkitab. Saya pun mulai membaca
Alkitab. Dan saya menemukan bahwa tak satu pun dari keyakinan saya cocok dengan apa yang
Alkitab katakan selain Yesus Kristus mati di kayu salib. Itulah satu-satunya hal yang cocok dengan apa yang
saya percaya. Saya sadar bahwa saya punya Tuhan dalam hidup, Tuhan yang tidak setuju dengan
dosa-dosa saya. Seperti dikatakan di 1
Korintus 6:9-10 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul,
penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri,
orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah. Ada banyak sekali dosa. Tapi saya hanya menekankan pada homoseksualitas.
Setiap dosa akan memisahkan kita dari Allah. Setiap dosa membinasakan kita dalam kekekalan di neraka. Hal itu menunjukkan betapa sucinya Allah. Terkadang sulit
bagi kita untuk memahami betapa
sucinya Allah.
Nah, berpaling dan lihatlah apa yang firman Tuhan katakan, tapi
lihatlah dari akhirnya. Keabadian, kekekalan dari satu jiwa di neraka. Hukuman dan siksaan akan
membayar murka Allah, akan membayar hukuman terhadap Allah yang Kudus. Begitulah cara
Allah yang kudus. Dia kudus
selamanya. Lebih dari yang kita bisa mengerti.
Hanya kebenaran Kristus yang akan menyelamatkan kita dari kutukan itu. Hampir bersamaan waktunya kekasih saya tahu bahwa saya mengaku menjadi orang Kristen dan ia tidak masalah. Tapi waktu saya
benar-benar mulai membaca Alkitab dan lebih mendalami Kitab Suci serta membandingkan
diri saya dengan apa yang dikatakan Alkitab, saat itu ia mulai benar-benar
merasa terancam. Dia benar-benar menentang saya mempelajari dan membaca
Alkitab. Bahkan sampai ke
titik di mana ia berkata-kata kasar dan mulai mengata-ngatai saya
serta berbicara tentang orang-orang Kristen dan Kristus. Dan saya ingat
ketika ia berbicara tentang Kristus, saya merasa sakit dalam diriku karena betapa salah perkataannya. Saya tahu bahwa ia menghujat Tuhan yang telah memberi kita semua
kehidupan. Jadi saya terduduk dan menulis kata-katanya. Sesedikit yang saya tahu, Tuhan benar-benar akan
menggunakannya untuk benar-benar membuka mata saya atas kebenaran Firman-Nya.
Jadi saya terus mempelajari Firman-Nya dan terus mendengarkan acara radio.
Saya
menyadari bahwa hidupku hanya
bagi saya sendiri, bukan untuk Allah. Saya tidak pernah benar-benar
menjadi orang Kristen. Setidaknya saya tidak berpikir begitu. Saya pikir mungkin
saya perlu menata kembali hidup saya. Jadi saya mulai berdoa kepada Tuhan untuk mengasihani dan
menunjukkan kebenaran dan bagaimana hidup untukNya. Saat itu setiap diri saya jatuh
berkeping-keping. Satu-satunya
hal positif adalah: Tuhan telah mengambil keinginan saya untuk minum-minum. Saya tidak
lagi minum seperti yang pernah saya lakukan. Dia mengambil keinginan saya untuk
setiap jenis narkoba. Saya tidak lagi menggunakan obat-obatan. Saya bahkan tidak merokok
ganja lagi. Benar-benar mulia dan saya menyadari sekarang bahwa itu adalah kasih karunia
Allah dan rahmat Allah dalam memberikan saya hal-hal itu dan Dia menyadarkan pikiran
saya agar mampu memproses dan percaya kebenaran-Nya.
Setelah
Ia mencelikkan mata saya untuk kebenaran-Nya, saya baru saja mulai
menyelami Alkitab lebih
dalam dan saya menyadari bahwa saya perlu untuk menjauh
dari cara hidup homoseks saya. Tidak ada cara saya bisa bertumbuh dalam iman kepada Kristus jika saya masih tinggal di sana, di
lingkungan itu. Jadi saya balik
ke Texas, kepada adik perempuanku dan ibuku. Saya mencoba dan terus mencoba
untuk bertobat kepada Allah, saya mencoba berseru meminta belas kasihan dan
saya menyadari saya belum diselamatkan dan saya meminta-Nya untuk menyelamatkan saya, tetapi
saya masih ingin menyimpan satu dosa untuk diriku sendiri, saya ingin menyimpan homoseksualitas bagi diriku
sendiri. Di belakang pikiran saya, saya terus berpikir "Yah ... saya akan
menemukan beberapa cara untuk membenarkan hal itu, saya akan
menemukan beberapa cara untuk membuatnya ok, saya akan menemukan beberapa cara
untuk melakukannya secara rahasia. Jadi Tuhan jelas tidak akan menyelamatkan
saya, dan saya menghabiskan dari September 2008 sampai Desember 2008 menangis
kepada Tuhan untuk menyelamatkan saya. Saya berdoa agar Dia menyelamatkan
saya, dan Dia tidak akan menyelamatkan saya. Saya memiliki Alkitab yang mengatakan ... Dia
tidak akan menyelamatkan saya sampai saya benar-benar bertobat dari segala dosa.
Saya pergi ke pemakaman sepupu saya di Amarillo tempat saya berasal.
Istrinya telah meninggal dan di pemakamannya dia ingin Injil diberitakan.
Malam
sebelum saya menyaksikan khotbah oleh Paul Washer "Pesan Mengejutkan bagi Pemuda"
dan di dalamnya Paul Washer berbicara tentang bukan masalah bagaimana
kita telah berdosa. Kita semua pernah berdosa. Dan saya menyadari bahwa hal itu benar dalam hidup
saya. Semua yang pernah kulakukan adalah dosa. Saya tidak pernah benar-benar
telah bertobat. Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang baik. Saya mungkin
baik beberapa kali, tapi saya tidak pernah melakukan apa-apa kecuali benar-benar
berdosa
terhadap Allah. Seluruh hidup saya merupakan dosa terhadap Allah. Dan saya ingat
dia berkata bahwa Yesus telah mati untuk dosa-dosa saya dan Dia menanggung dosa-dosa saya di kayu
salib dan saya ingat bagaimana saya tenggelam dalam dosa-dosa, itulah yang menempatkan
Kristus di kayu salib. Saya bertanggung jawab atas kematian-Nya. Dia menanggung
dosa-dosa saya. Dosa David. Di sini saya benar-benar mulai mendapatkan gambaran yang jelas tentang
Kristus. Apa itu salib dan apa yang Ia lakukan di kayu salib. Sampai di sini ini saya
tidak pernah benar-benar memahami makna pertobatan sebenarnya, yakni berpaling
dari dosa, bahwa itu lebih dari sekedar mengatakan bahwa engkau menyesal.
Jadi sampai saat itu semua yang
saya lakukan adalah mengucapkan minta maaf dan
mencoba untuk menemukan beberapa cara untuk hidup dalam gaya hidup saya.
Tapi
sekarang saya menyadari bahwa saya tidak mempunyai harapan. Tidak ada harapan
bagi saya tanpa Kristus, saya binasa bila tinggal dalam gaya hidup ini. Saya binasa bila hidup dalam dosa dan kemudian diadili
dan masuk neraka. Jadi saya berseru kepada Tuhan untuk
menyelamatkan saya dan saya pergi ke pemakaman sepupu saya dan saya duduk di
sana. Salah satu permintaan terakhir sepupuku adalah agar Injil diberitakan. Jadi saya
duduk di pemakamannya dan mendengarkan Injil. Saya mendengar kemuliaan
salib dan apa yang telah Kristus lakukan. Dan saya tenggelam di dalamnya: dan sekarang, bisa saja saya yang berada dalam
peti mati itu dan jika itu terjadi, pada saat itu saya akan ke neraka. Saya akan pergi ke tempat yang sepantasnya untuk saya karena semua yang pernah saya lakukan adalah dosa. Jadi saya berseru
kepada Tuhan untuk mengampuni saya, memberi saya waktu untuk pulang ke rumah dan
bertobat.
Kemudian malam itu, ketika
semua orang telah pergi dan saya berada di kamar sendirian, saya turun ke lantai dan
mengakui setiap dosa yang bisa
saya ingat. Saya mengakui homoseksualitas, saya mengakui
semua dosa-dosa saya terhadap Allah, semua yang saya bisa pikirkan. Segalanya! Dan saya
meminta kepada-Nya untuk mengampuni dan menolong saya. Saya meminta-Nya untuk
mengampuni saya karena dosa-dosa tersembunyi yang bahkan tidak bisa saya pikirkan waktu
itu, hal-hal yang saya tahu adalah dosa kepada-Nya yang saya bahkan tidak
tahu. Saya memintaNya untuk mengampuni
cara hidup saya, mengampuni saya karena telah memberontak terhadapNya.
Karena saya sudah tahu bahwa ada Allah dan Kristus tapi saya tidak pernah memahami apa artinya berada bersamaNya.
Apa artinya ditebus oleh-Nya, apa artinya mengasihi Dia, apa artinya untuk
melayani-Nya, apa artinya diampuni, apa artinya dilahirbarukan. Jadi malam
itu saya berdoa dan memohon-Nya untuk mengasihani
, mengampuni dan menolong saya. Saya tidak tahu
bagaimana Dia akan menolong saya, saya sebenarnya
bahkan tidak terpikir bahwa hal itu mungkin.
Jujur,
saya benar-benar tidak percaya bahwa Dia bisa menolong saya. Saya tidak pernah
mendengar ada orang yang diselamatkan dari homoseksualitas. Saya belum pernah
mendengar siapa pun dengan harapan akan dibebaskan dari homoeseksualitas. Jadi saya
hanya berdoa "Tuhan, saya akan melompat dalam iman kepadaMu. Iman tentang entah bagaimana Engkau akan menyelamatkan saya,
bahwa Engkau akan menjaga saya dari dosa, bahwa Engkau akan memampukan saya menghadapi godaan, menghadapi
apa yang mungkin terjadi. "Saya pergi tidur malam itu tanpa mengetahui apakah
saya diselamatkan atau tidak, namun saya bangun keesokan harinya dan saya merasakan hal-hal yang
berbeda. Saya tidak merasa bersalah, berada di bawah tekanan dari rasa bersalah,
tekanan berada di bawah semacam kungkungan. Tekanan dari kebutuhan untuk
membuat keputusan, yang semua... tiga bulan sebelumnya telah membuat saya tertekan
dan merasa bersalah. Sekarang saya tahu itu dan menjadi yakin. Saya tahu ada
sesuatu yang berbeda dalam diriku tapi tetap saja, sebagian dari diri saya
tidak percaya bahwa saya bisa diselamatkan dari homoseksualitas. Saya masih terus meragukan
Tuhan. Namun kemudian saya menemukan ayat Alkitab yang mengatakan bahwa " Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan
kesalahanku tidaklah kusembunyikan"
Saya
berkata, "Dosaku kuberitahukan
kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan
mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni
kesalahan karena dosaku. " (Mazmur 32:5).
Dan akhirnya
saya benar-benar bertobat. Saya mengerti apa artinya bertobat, saya tidak
menyimpan sesuatu yang tersembunyi dari-Nya. Meskipun tidak ada yang
benar-benar tersembunyi dari-Nya. Saya tidak mencoba
menyembunyikannya, saya mengungkapkan semuanya dan
itu sebabnya saya merasa berbeda hari itu. Itu sebabnya saya merasa berbeda pada hari-hari mendatang,
karena keyakinan bahwa rasa bersalah itu sudah berlalu. Dia telah mengangkatnya karena Dia
telah menyelamatkan saya. Dan setiap hari sejak itu saya benar-benar merasakan
keinginan untuk hal-hal itu
hilang dan sekarang saya berdiri dan terheran-heran,
hampir dua tahun sudah
berlalu. Satu setengah tahun kemudian saya berpikir
"Wow! Tuhan begitu baik!" Di sinilah saya. Saya dulu tidak percaya kepadaNya, kemudian melompat keluar dalam iman dan Dia
melakukan apa yang Dia katakan akan melakukanNya. Dia akan membawa saya, mengangkat keinginan (nafsu) itu, Dia
akan menjadikan saya ciptaan baru seperti yang dikatakan dalam Firman-Nya. Dia
memberi saya hati yang baru dengan keinginan baru dan saya bersyukur kepada-Nya. Saya bersukacita
atas apa yang telah Dia lakukan bagi saya dan saya kagum atas kebaikan dan rahmat-Nya
kepada saya, penderitaan dan kesabaran-Nya. Saya
merasa terdorong untuk membagikan Kitab Suci ini.
Saya
telah membacanya sebelumnya. Jelas, siapa saja yang homoseksual dan
mendengarkan khotbah atau membaca Alkitab telah menemukan ayat ini sebelumnya namun ada bagiannya yang saya
tidak pernah perhatikan. I Korintus 6:9-10 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang
yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah
sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri,
orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah. Saya
tahu ayat tersebut tapi ayat 11 saya tidak pernah tahu, saya tidak pernah tahu dan membacanya sebelumnya dan ketika
saya membacanya, saya ingat meninggikan
kebenaran itu. "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah
memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." Dan saya menyadari
apa yang telah terjadi padaku. Saya akhirnya dibenarkan oleh Kristus dan menjadi ciptaan
baru.
Saya
ditakdirkan untuk menjadi hamba-Nya, untuk melayani Tuhan. Jadi sekarang saya
bersukacita bahwa Dia memberikan saya hati yang baru, keinginan baru, keinginan untuk
pergi keluar dan melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya dan hidup bagi-Nya.
Kadang-kadang saya masih tergoda tapi saya tahu bahwa tidak ada yang salah,
tidak ada dosa saat sedang dicobai. Bahkan Kristus digoda. Jadi saya tahu bahwa saya bisa berbalik kepada Kristus waktu mengalami pencobaan.
Jadi saya merasa nyaman saat
mengetahuinya. Dan saya juga merasa nyaman dengan apa yang tertulis dalam 1 Korintus 10:13, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya." Dan saya menemukan kebenaran setiap saat saya berserah kepada
kekuatan Kristus untuk mengatasi godaan, Dia telah menolong saya.
Setiap kali dan setiap hal, tidak peduli apa pun dosa itu. Tapi setiap kali saya mencoba untuk melakukannya dengan
kekuatan saya sendiri, saya gagal.
Saya
tidak merasa takut akan hari depan karena saya tahu saya sudah dibenarkan Tuhan melalui
Yesus Kristus, Anak-Nya yang menderita dan menanggung murka Allah bagi saya di
kayu salib. Saya tahu bahwa Yesus Kristus telah menyelamatkan saya dari sengat dosa dan
Dia bisa menyelamatkanmu juga. Dan harapan saya adalah bahwa siapa pun yang membaca tulisan ini
akan berpaling dari gaya hidup itu, berpaling dari gaya hidup yang berdosa, apa
pun itu dan akan dibenarkan bersama
Kristus, dibenarkan bersama Allah. Dan itu bisa terjadi hanya
melalui Kristus, melalui pertobatan dari dosa-dosamu dan berbalik darinya. Sandarkanlah iman
dan pengharapanmu kepada Kristus. Sama seperti apa yang saya lakukan pada
waktu itu ketika saya hanya melompat di lompatan iman kepada Kristus dan Dia
menangkap saya dan saya pernah
berpikir bagaimana mungkin hal itu terjadi tapi Dia berhasil melakukannya.
Hari ini saya berada di sini sebagai ciptaan
baru di dalam Kristus mengetahui bahwa Dia membayar itu semua untuk saya di
kayu salib dan saya menemukan harapan di dalam Dia. Jika tidak di dalam
Kristus, engkau tidak punya harapan, tiada harapan bagimu. Jadi saya berdoa agar kamu mempertimbangkan
kebenaran yang engkau dengar di tulisan ini. Pertimbangkanlah
untuk berpaling kepada Kristus. Serahkanlah kepada
Kristus. Jatuh di kayu salib dan menyerahkan segala dosamu. Jangan menindas
kebenaran dengan kelaliman seperti yang dikatakan dalam Roma 1. Kita semua
melakukan hal-hal itu. Saya melakukannya selama bertahun-tahun meskipun jauh di dalam
hati saya tahu itu salah. Sekarang melihat ke belakang saya menyadari bahwa itu
salah dan itulah penolakan saya pada
awalnya. Jadi saya berdoa hal itu benar bagimu,
bahwa engkau akan diampuni di dalam Kristus. Kristus membayar saya, membayar dosa-dosa
saya di kayu salib. Dosa masa lalu saya, dosa-dosa saya sekarang dan dosa-dosa yang akan saya lakukan di
masa depan. Hanya Kristus yang dapat melakukan pekerjaan itu di atas kayu salib.
Kita tidak bisa melakukannya sendiri. kamu bisa dibebaskan dari dosa kamu, kamu
dapat benar-benar diselamatkan, kamu dapat benar-benar dibebaskan dari belenggu
dosa apa pun yang menyeretmu
jatuh.
Apakah
homoseksualitas, minum-minum, penyalahgunaan narkoba, perzinahan, pornografi, apa pun yang mungkin,
Kristus dapat membebaskanmu dari semuanya. Itulah apa yang Dia lakukan di kayu salib. Roma 4:25 mengatakan yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena
pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita. Itulah cara kita
dibenarkan, melalui karya Kristus di kayu salib. Ketika surga melihat ke bawah
pada kita , ketika Allah Sang Pencipta melihat ke bawah pada kita, Ia melihat
saya melalui Kristus, melalui darah Kristus. Dia melihat kebenaran Kristus
disampaikan kepada saya. Sia-sialah apa yang saya lakukan atau yang akan saya lakukan. Ini
hanya Kristus yang menyelamatkan saya. Hanya Kristus yang dapat memberikan saya harapan. Hanya Kristus yang dapat
membawa sukacita dan kebahagiaan sejati dalam hidup saya dan bukan uang maksud saya.
Maksudku dengan cara membawa kebahagiaan sejati di dalam hati dengan dibenarkan bersama Allah, dibenarkan
bersama Kristus, menjadi hamba-Nya. Hanya melalui
Kristus saya merasa yakin dan rasa bersalah pun berlalu. Tanpa Kristus
tidak ada harapan. Tanpa Kristus , kamu tidak diselamatkan. Kamu akan menghadapi murka
Allah, baik itu dari dosa apa pun, homoseksualitas, minum-minum, alkohol, apa pun
itu.
Jika sekali engkau berdosa,
yang seperti kita semua pernah
alami, engkau bersalah karena melanggar semua hukum-hukum
Allah. Jadi satu-satunya pengharapan yang ada padamu adalah dalam karya
penebusan Kristus di kayu salib. Jadi saya meminta engkau untuk berseru
kepada Kristus, berseru kepada Allah. Berserulah kepada-Nya untuk membuka matamu
kepada kebenaran yang dapat ditemukan di dalam Dia, untuk kebenaran dalam
Firman-Nya. Hal Ini hanya melalui Dia. Ilah dunia ini, yaitu Iblis, telah membuatmu buta terhadap kebenaran
dan itu hanya melalui panggilan Tuhan kepadamu, melalui Allah mengambil penutup
mata darimu, barulah engkau akan melihat kebenaran yang dapat ditemukan dalam Firman-Nya.
Kebenaran yang ditemukan dalam Kristus, kebenaran yang ditemukan dalam salib.
Dan jika kamu benar-benar sedang mencarinya, berserulah kepada Kristus. Dia berkuasa untuk
menyelamatkan dan Dia akan menyelamatkan kamu hari ini. Yesus mengatakan bahwa
kita harus dilahirkan kembali untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Jika kita
tidak dilahirkan kembali kita tidak pernah bisa masuk, kita tidak
akan pernah melihat-Nya, kita tidak akan pernah bebas dari belenggu dosa. Hal ini hanya bisa melalui
Kristus.
Hanya
melalui proses generasi ulang
yakni dengan dilahirkan kembali, barulah kita dapat
diselamatkan. Saya akan membaca kutipan dari John Newton. Ia mengatakan "Saya bukanlah saya yang
seharusnya. Saya bukanlah
menjadi apa yang saya inginkan. Saya bukanlah menjadi apa yang saya harapkan di dunia lain. Saya hanyalah
pendosa yang tidak pantas diselamatkan dari murka Allah oleh Yesus Kristus di
kayu salib. Dan saya bersyukur kepada-Nya setiap hari karena telah menderita
akibat penghianatan dan
murtadnya saya. Dan saya bersyukur kepada-Nya setiap
hari karena memanggilku bahkan ketika saya tidak mendengarkan. Bahkan ketika saya
menjauh, Dia masih memanggilku
dan saya berterima kasih kepada-Nya untuk keselamatan
saya dan saya berterima kasih kepada-Nya karena Kristus dan apa yang telah Dia lakukan di kayu
salib. Dan saya berdoa, suatu hari nanti, engkau sekalian mendengarkan
bahwa bergumul dengan apa pun dosanya yang memisahkan engkau
dari Allah, berserulah kepada Tuhan untuk
bertobat. Untuk pertobatan dan pengampunan dosa. Dan bahwa kamu
benar-benar akan bertobat dan berbalik kepada Kristus. Jika engkau tidak
diselamatkan, engkau perlu memeriksa hidupmu dan melihat bahwa kamu membutuhkan Kristus, dan
bahwa kamu tidak akan bahagia tanpa Dia.
Labels: gay, homoseks, kesaksian, pertobatan
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home