Friday, June 27, 2014

Pria homoseksual memberikan hidupnya pada Yesus


sumber :  http://www.stmichaelandstgabriel.com/Ind/Pertobatan/Pria_homosexual_memberikan_hidupnya_pada_Yesus.htm

Saya tidak tahu dari mana saya harus memulainya, namun inilah kisah saya. Saya dibesarkan dalam Tuhan dengan seorang ibu yang sangat mengasihi saya, dan seorang ayah yang mengasihi namun tidak menyukai saya.
Ini nyata, dan kadang-kadang terjadi. Ayah dan ibumu mengasihimu, namun tidak menyukaimu. Saya bertumbuh tanpa kasih ayah, dengan memiliki ibu yang mengasihi saya, saya tidak terlalu memikirkan hal itu.

Ketika saya bertumbuh, saya mencari kasih di tempat yang salah dengan laki-laki. Saya berharap dapat menemukan kasih yang tidak saya dapatkan dari ayah saya. Ayah saya seorang penyedia yang baik dan terkadang pergi kegereja ketika saya masih kecil. Dia menjadi lebih baik pada tahun-tahun berikutnya.

Waktu saya beranjak dewasa-kami tidak cocok satu sama lain dan merasa tidak nyaman bersama ayah saya. Dia juga tidak suka bersama saya. Sekitar tahun 1980 ibu saya mulai lupa banyak hal bahkan tersesat waktu berbelanja. Saya tahu apa itu. Itu adalah penyakit alzhimeres, dimana nenek saya meninggal karena hal itu juga. 
Waktu berlalu, keadaan ibu saya semakin parah dan saya merasa semakin dekat dengannya, namun ayah saya tidak suka saya mendandani ibu saya dan membuatnya kelihatan cantik.

Suatu hari ayah menyuruh saya untuk berhenti melakukan hal itu dan itu adalah tugasnya, maka saya menurutinya dan hal itu sangat menyakiti saya. Sekitar tahun 1990 meski saya dibesarkan dalam lingkungan Tuhan, saya diselamatkan di Westwood Church of God, saya diubahkan dan bersemangat akan hal itu. Selama beberapa bulan saya berjalan bersama Tuhan dan lepas dari gaya hidup gay.

Namun ada satu kesalahan yang saya lakukan, saya masih tetap berteman dengan teman-teman homoseksual saya. Saya pikir waktu itu saya cukup kuat untuk menguasai kedagingan saya, dan saya salah. Saya ingat Roh Kudus mengatakan pada saya,”apa yang saya lakukan adalah salah.” Rasanya seperti saya sedang bermain baseball waktu saya berbuat dosa. Dia hanya berkata, kamu hanya punya 3 kali strike, kemudian 2 kemudian 1 dan akhirnya tidak ada. Saya tahu maksudNya-itu adalah AIDS.

Pada saat itu, saya berusaha menghindar dan mengurus diri saya sendiri dan menenangkan pikiran saya dan menjalani test Aids. Dan hasilnya Positive. Tuhan telah mengingatkan saya 3 kali dan saya tidak patuh. Saya ingin memberitahukan kepada kakak perempuan saya tentang hal ini, saya tidak dapat mengatakannya kepada ayah saya karena dia sibuk mengurusi ibu saya. Saya menelepon kakak saya dari rumah sakit dan mengatakan padanya bahwa saya ingin berbicara dengannya.

Dia mengetahuinya karena saya telah menceritakannya apa yang telah saya lakukan. Kami bertemu pada hari itu, namun dia juga tidak tahu bagaimana menghadapi hal itu, saya sendirian lagi. Beberapa minggu telah berlalu dan saya tidak dapat menyembunyikan hal itu lagi. Saya harus memberitahukan hal ini pada seseorang dan saya pergi ke sebuah peternakan kuda; saya kesana menghampiri ayah saya yang sedang menggunting rumput, berhenti dan mulai memberitahukan bagaimana kakak saya memperlakukan saya dan ia tidak pernah menelepon atau menjenguk saya. 

Lalu saya mengatakan hal itu dan kepalanya tertunduk dan dia mematikan traktornya dan tidak berkata apa-apa. Yang saya butuhkan saat itu adalah mendengarnya berkata dia peduli dengan saya dan jangan kuatir. Saya pikir hal terbaik adalah mengganti surat mobil, rumah dan seluruh harta saya dalam namanya. Ibu saya meninggal pada musim dingin 1996 dan itu adalah hal yang berat bagi kami semua. Saya tahu dimana dia berada sekarang-dia bersama dengan Tuhan dan itu lebih baik daripada tempat dia tinggal selama bertahun-tahun.

Ayah saya menjalani saat yang sangat berat dan dia berubah. Kami menjadi dekat selama beberapa bulan dan saya menikmati kasih yang ditunjukannya pada saya namun itu tidak berlangsung lama. Sesuatu buruk terjadi dan ayah terkena kanker prostate dan dokter menemukannya pada waktunya. Ayah seorang laki-laki yang kuat dan tidak pernah meminta orang untuk membantunya. Setelah operasi itu dia sama sekali berubah dan saya melihatnya semakin tua.

Beberapa bulan berlalu dan syukur pada Tuhan, Ayah menggabungkan dirinya di gereja. Dia berkunjung ke rumah saya dan mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan bernafas dan harus pergi ke rumah sakit. Meskipun dia keras terhadap saya, saya selalu peduli pada nya dan mengurusinya, dan saya rasa dia menyukainya. Malam itu kami harus membawa ayah ke rumah sakit dan dokter mengatakan pada kakak dan saya bahwa ayah terkena lebih dari 4 serangan jantung, dan dia harus melakukan operasi.

Saya mengunjunginya setiap hari dan membawakan segala yang dia inginkan. Karena saya tidak menikah, maka saya mempunyai banyak waktu bersamanya. Operasinya berjalan lancar dan dapat pulang pada hari Minggu, dan pada hari Minggu itu saya tidak pergi ke gereja karena merawat beberapa binatang diluar kota. Saya menelepon ayah pada hari itu dan menanyakan kabarnya dan dia berkata siap ke rumah kakak saya, ketika kekuatannya pulih kembali. Saya ingat kemaren malam saya mengatakan padanya betapa saya mengasihi dia dan tidak seorang pun yang mengasihi dia seperti saya.

Pada hari minggu, kami berbicara dan dia sangat gembira dapat meninggalkan rumah sakit. Saya memberitahukannya bahwa kakak saya akan menjemputnya sepulang dari gereja, dan saya akan menjenguknya lagi. Saya hanya mengatakan padanya betapa saya mengasihi dia. Sekitar 15 menit setelah saya berbicara padanya, saya mendapatkan telepon dari kakak saya untuk datang ke rumah sakit. Ayah meninggal tidak lama setelah saya berbicara padanya.

Meskipun dia sangat keras dan kejam pada saya, saya mengasihi dia dengan segenap hati saya. Saya harus berpikir cepat- “apa yang saya lakukan” ? Saya sedang sakit dan banyak hal yang harus saya lakukan, dan saya kembali teringat-Tuhan memegang semua ditanganNya. Kakak saya tidak dapat menghadapinya. Saya harus mengambil alih segalanya namun itu bukan saya,itu adalah Tuhan yang bekerja dalam saya. Dalam keadaan saya, saya harus mencari bantuan pengacara karena saya tidak punya uang untuk membayar kredit. Saya tidak tahu bagaimana hal itu akan terjadi. Suatu hari saya mengadakan bazaar taman dan mempersiapkannya selama beberapa minggu. Terima kasih pada beberapa teman dari gereja ayah saya dan beberapa teman-teman saya,. Banyak pengunjung yang datang pada bazaar taman itu. Seseorang berpikir ide yang bagus untuk meletakkan papan “Rumah Dijual” berikut harganya.

Kami bahkan belum selesai menuliskan papan itu, dan dua orang wanita menginginkan peternakan itu. Seorang wanita mengatakan dia sedang berusaha ke bank untuk mendapatkan uang muka sebesar $5000. Saya tidak percaya dengan apa yang Tuhan sedang lakukan. Hal itu terjadi seperti sudah direncanakan. Hal itu sudah selesai, sekarang giliran saya yang Tuhan tolong.

Rumah saya di peternakan itu. Kemana saya akan tinggal?
Suatu hari kakak saya dan saya ketika sedang ke area kendaraan mencari sesuatu yang murah yang bisa saya beli, tapi saya tidak punya uang sedikitpun. Tempat kedua, saya merasa inilah tempatnya dan wanita pemiliknya bersedia untuk bekerja bersama saya. Saya pindah dan berhasil memberikannya $2000 yang saya sendiri tidak tahu bagaimana saya mendapatkannya. Sedikit dari bazaar taman dan dari tabungan bank dan dari kakak saya.
Tuhan membantu saya melakukan hal - hal yang tidak dapat saya lakukan. Sekarang seluruh hidup saya untuk Tuhan dan saya lebih bahagia dari sebelumnya.

Saya ingin berkata kepada setiap orang yang membaca hal ini, bahwa bukan kekuatanmu yang akan membuat semuanya berhasil-HANYA KUASA TUHAN. Saya berdoa siang dan malam dan membaca Firman Tuhan. Saya menemukan sebuah gereja yang penuh dengan Roh Kudus dan mengikuti Alkitab-setiap katanya.

Nantikanlah Tuhan. Dia tidak akan pernah mengecewakanmu. Mungkin itu bukan dengan cara dan waktu yang kamu pikirkan, tapi Dia tidak akan pernah mengecewakanmu. Saya tidak dapat dan tidak akan melihat kebelakang akan dosa-dosa saya.
Dalam nama Yesus AMEN!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home