Friday, June 27, 2014

Kesaksian seorang Gay



sumber : http://forumkristen.com/index.php?topic=11598.0.
Ini adalah pengalaman hidup saya di kota besar Jakarta ini. Benar kata pepatah orang tua, Injaklah ibukota dan jangan ibukota menginjak kami. Banyaknya tempat hiburan dan juga bebasnya pergaulan membuat setiap orang bisa terlena sama glamour dan hingar bingarnya kehidupan ini.

Enam tahun sudah saya merantau dari daerah dan bekerja di salah satu perusahaan swasta didaerah pinggiran ibukota ini. Perusahaan ini termasuk kecil dengan jumlah karyawan tidak lebih 100 orang termasuk stafnya, Saya bekerja sebagai staf kantor dengan tugas mengontrol kinerja karyawan pabrik.


Gaji yang kami terima sungguh sangat kecil walaupun perusahaan ini adalah penanaman modal asing 100%. Namun fasilitas kantor yang banyak membuat kami betah untuk bekerja. Siapa saja bisa menggunakan line telepon tanpa terkontrol, juga pemakaian komputer untuk keperluan pribadi serta printer yang bisa dipakai sepuasnya.

Jam kerja di kantor pun tak terbatas, namun aturan 40 jam seminggu kerja tetap dilaksanakan. Biasanya hingga larut malam kami masih sibuk di kantor tetapi bukan untuk urusan kantor, namun sibuk dengan kegiatan masing masing, seperti menelpon siapa saja, main game, ber-internet ria hingga membuka situs-situs porno.

Untuk hal yang terakhir itu, saya termasuk salah seorang yang suka melakukannya. Saya betah berlama-lama di depan internet membaca cerita maupun membuka gambar yang berbau pornografi. Saya terlena dengan chatting di dunia maya hingga terpengaruh dengan cerita kehidupan sesama jenis di internet.
Pikiran itu terus membayangi pikiran saya, hingga tidak pernah terlintas untuk mencari pacar wanita, meskipun keluarga dan teman selalu menanyakan siapa pacar saya.

Dunia maya terus menguasai hidup saya, hampir setiap hari saya selalu menyempatkan diri untuk membuka situs-situs tersebut serta chatting dengan laki-laki yang juga menyukai sesama jenis. Berawal dari ngobrol di internet kemudian dilanjutkan di dunia nyata atau kopi darat. Kehidupan seperti itu aku jalani terus tanpa seorang pun mengetahuinya.

Saya masuk ke dalam kehidupan dengan sesama jenis lebih dalam lagi.
Dari tempat itu saya sampai ke tempat kost agak siang, terus tidur, dan bahkan jadi jarang kegereja karena ketiduran sehabis dugem.Saya sudah sangat terpengaruh sekali dengan kehidupan seperti itu.


Tetapi hati kecil saya selalu sedih melihat saya, saya selalu berdoa agar Tuhan Yesus menguatkan saya untuk tidak terlibat dalam pergaulan bebas itu, saya selalu berdoa. Tetapi saya tidak pernah kuat, meminta ampun kepada-Nya. tapi besoknya melakukan seperti itu lagi. Sungguh saya merasa seperti orang najis yang tidak tahan menahan nafsu duniawi.

Saya pergi dari satu gereja ke gereja yang lain hanya sekedar berdoa agar saya kuat menahan godaan ini. Hampir lima tahun saya jatuh dalam godaan itu dan karir dipekerjaan saya juga stagnan, tak pernah naik naik. dibandingkan dengan teman saya yang sama sama masuk kerja kini telah menjadi manager dan menjadi atasan saya. Saya sendiri dari pertama masuk kerja sampai saat itu tetap dengan posisi semula.

Setiap malam saya selalu berdoa agar saya dilepaskan dari keterikatan nafsu tersebut. Namun begitu selesai berdoa beberapa hari kemudian saya melakukannya lagi.

Menjelang perpisahan tahun 2008 ke tahun 2009 sehabis acara di gereja saya jalan jalan ke kawasan monas sekedar melihat pertunjukan kembang api atau keramaian. Tepat pukul 00.00 seharusnya saya dengan saudara saya yang sudah berkeluarga yang tinggal di Bekasi seharusnya berdoa , melakukan ibadah syukur kepada Tuhan, dan saling memaafkan dengan sesama anggota keluarga maupun dengan orang tua yang tinggal dikampung. Tetapi itu tidak saya laksanakan saya pergi ke tempat dugem tempat biasa yang sering saya kunjungi. Disana saya melakukannya lagi dengan sesama jenis.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sepulang dari tempat itu sudah siang hari dan tanggal satu januari tanpa pergi beribadah ke gereja. Awal tahun 2009 saya sudah berkomitmen untuk tidak melakukan dosa itu serta mulai hidup baru, namun sama seperti tahun tahun sebelumnya saya berkomitmen namun di tengah jalan komitmen itu kalah dengan nafsu saya.

Akhir Januari 2009 seperti biasa ketika libur saya pergi ke warnet plus-plus. Sore itu saya balik dari warnet itu dan ditengah jalan protokol ibukota ini saya tabrakan. Motor yang saya kendarai tidak apa apa, namun kaki kiri saya patah. Untungnya saya masih memakai helm sehingga kepala saya aman dari benturan keras dengan aspal.

Saya langsung dilarikan ke rumah sakit, lalu malam itu juga dibawa ke pengobatan alternatif patah tulang. Saya dirawat disana hampir dua bulan.

Saya merenungi setiap malam selama dirawat. Inikah peringatan Tuhan kepada saya supaya saya tidak melangkah lagi ketempat tempat seperti itu. Puji Tuhan, Dia selalu mendengar doa saya, dengan kejadian tabrakan itu saya diingatkan bahwa kaki ini harus melangkah ke jalan yang benar. Tuhan telah menuntun aku agar aku kembali ke jalan yang benar. Teman -teman saya datang mendoakan saya agar kesembuhan terjadi pada saya.


Kini lima bulan sejak kejadian itu saya tidak bisa berbuat apa-apa selain tidur dirumah dan melakukan pengobatan. Tetapi sekali lagi puji Tuhan Yesus kini saya sudah bisa mulai berjalan lagi, Sedikit demi sedikit, walaupun masih dalam proses pengobatan tapi mujijat itu nyata, kesembuhan terjadi dalam kaki saya.

Terimakasih Tuhan atas berkat dan jalan yang Kau beri. Agar saya tidak melakukan hal hal seperti dahulu lagi. Kini saya harus mulai lagi dari bawah tentang karir dan jodoh saya. Namun saya yakin dan percaya Tuhan selalu mendengar doa doa saya.Hari esok pasti lebih cerah dan lebih banyak lagi berkat Tuhan yang akan diberi.

Terimakasih Tuhan atas kesempatan hidup yang Engkau berikan kepada saya.

Untuk kita semua agar saling memperhatikan perilaku kehidupan anggota keluarga kita atau saudara saudara yang kita cintai. Karena saya melihat begitu banyak orang yang terjerumus ke dunia yang tidak benar itu. Terimakasih, Tuhan memberkati.

Tanu Wijaya, Kecanduan Seks & Pornografi


 http://meitymamahitministry2.blogspot.com/2011/11/tanu-wijaya-kecanduan-seks-pornografi.html.
Tanu Widjaya, kecanduannya pada seks membuat ia terikat pada dosa pornografi selama bertahunsemenjak ia kecil hingga dewasa.
“Pertama kali saya melihat hal-hal yang sifatnya erotis, pada waktu masih duduk di bangku sekolah dasar. Oleh beberapa teman, saya diajak melihat wanita yang sedang mandi dari atas atap,” ujar Tanu kepada Tim Solusi.
Berawal dasi situlah rasa penasaran Tanu terhadap pornografi semakin menjadi-jadi. Dan itu dilakukannya bersama-sama teman sepergaulannya.
Dari pergaulan dengan teman-temannya semasa sekolah dasar, ia mulai mengenal buku-buku yang berbau pornografi, dan dari mereka juga ia mengetahui cara berhubungan dengan hewan seperti ayam.
Di lain waktu tanpa sengaja, Tanu melihat Ayahnya sedang nonton film porno di kamar. Mulai dari situ Tanu mengetahui bahwa Ayahnya ternyata memiliki banyak koleksi film porno dan gambar-gambar erotis.
“Kalau ayah saya pergi dan rumah kosong, maka kesempatan itu saya gunakan untuk nonton film porno, karena saya sudah tahu di mana biasanya Ayah saya menyimpan filmnya,” ujarnya lagi.
Biasanya setelah menyaksikan film porno Tanu langsung onani, dan hal itu bisa dilakukannya sampai 7 kali dalam sehari. Tanu semakin terikat dengan pornografi dan seks, bahkan berlanjut sampai ia dewasa.
Pada suatu hari, orang tua Tanu memberikan beberapa foto masa kecilnya dimana dalam foto tersebut Tanu mengenakan baju wanita. Dan ketika Tanu menanyakan kepada Ibunya kenapa ia dipakaikan pakaian wanita, ibunya hanya menjawab bahwa ia memang cocok dengan pakaian wanita dan seharusnya Tanu menjadi seorang wanita bukan pria. Apa yang dikatakan oleh orang tuanya tertanam dalam diri Tanu, hingga ia berperilaku layaknya seorang wanita.
“Sifat saya cenderung ke arah wanita, dan saya pernah mencoba menjadi seorang wanita dengantampilan yang benar-benar wanita. Akan tetapi saya bukan gay atau homo, karena saya masih tetap menyukai wanita. Dan saya juga pernah belajar bagaimana caranya berhubungan dengan sesama jenis, dimana saya melakukan percobaannya kepada adik saya ketika ia tertidur,” ujar Tanu dengan wajah penuh penyesalan.
Kecanduannya terhadap pornografi terus berlanjut sampai ia menikah pada tahun 2002.
“Awal pernikahan kami berjalan dengan baik dan bahagia. Tetapi memasuki bulan kedua istri saya hamil dan semenjak itulah saya meresa kesepian lagi dan mulai beralih kepada wanita lain,” ungkap Tanu.
Walaupun Tanu sudah menikah, ia semakin terpuruk dengan keterikatannya terhadap pornografi sehingga akhirnya dosa perselingkuhan dan pengkhianatanpun dilakukannya.
Menurut Naomi, istri Tanu, suaminya sering mengantar jemput wanita selingkuhannya dan Naomi pun dapat merasakannya melalui naluri seorang istri. Dan ternyata hal itu memang benar. Akan tetapi Tanu selalu berkata bahwa hal itu biasa dan wajar saja.
Perselingkuhan yang di jalani Tanu akhirnya berujung pada satu resiko yang harus ditanggungnya. Selingkuhan Tanu datang kepadanya dan berkata bahwa ia sudah terlambat datang bulan. Mendengar pengakuan itu, Tanu menjadi stres dan terus dilanda kecemasan.
Justru dari sinilah awal teguran Tuhan kepada dirinya. Pikirannya menjadi kalut dan ia pulang ke rumah dengan wajah yang tegang karena merasa tidak tahu harus berbuat apa lagi, ditambah lagi dengan perasaan bersalah ketika ia berhadapan dengan istrinya sendiri.
Malam berikutnya Tanu tidak bisa tidur, ia sudah putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Akan tetapi ia teringat akan Tuhan. Dalam doanya, sambil menangis Tanu berkata, “Tuhan, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Pertama saya sudah berdosa terhadap Engkau dan yang kedua kalau wanita selingkuhan saya ini hamil, saya tidak tahu harus berbuat apa.”
Kembali Tanu memohon kepada Tuhan, katanya, “Tuhan, saya minta satu mujizat saja. Kalau wanita itu tidak hamil, saya akan benar-benar bertobat dan akan meninggalkan wanita tersebut. Saya akan kembali kepada istri saya dan memulai hidup yang baru. Dan saya akan meninggalkan semua dosa-dosa saya yang lama termasuk pornografi.”
Akhirnya doa Tanu dijawab oleh Tuhan, namun masalahnya tidak selesai begitu saja. Tanu harus mengalami resiko penolakan dari istrinya.
“Waktu saya mengakui perbuatan saya, saya pikir istri saya akan mengampuni saya, ternyata tidak sama sekali, istri saya sulit untuk mengampuni saya,” ujar Tanu.
Akhirnya setelah 2 tahun berlalu barulah Naomi benar-benar mengampuni Tanu. Menurut Naomi, itu semua sebuah proses dimana ia harus menerima Tanu apa adanya. Kasih mula-mula iamunculkan kembali dan dari situ Naomi mulai belajar mengampuni Tanu.
Diawali dengan pertobatan yang sungguh-sungguh, sejalan dengan waktu, perlahan tapi pasti, Tuhan pun memulihkan kehidupan keluarga Tanu Widjaya.
“Saya bersyukur kalau saya bisa bebas dari dosa pornografi yang telah mengikat saya dari kecil sampai saya menikah. Dan saya melihat segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya itu bukan kebetulan, tetapi itu semua karena Tuhan,” ujar Tanu menutup kesaksiannya. (Kisah ini sudah ditayangkan pada 29 Oktober 2008 dalam acara Solusi Life di O’Channel)
Nara sumber :
Tanu Widjaya

Pria homoseksual memberikan hidupnya pada Yesus


sumber :  http://www.stmichaelandstgabriel.com/Ind/Pertobatan/Pria_homosexual_memberikan_hidupnya_pada_Yesus.htm

Saya tidak tahu dari mana saya harus memulainya, namun inilah kisah saya. Saya dibesarkan dalam Tuhan dengan seorang ibu yang sangat mengasihi saya, dan seorang ayah yang mengasihi namun tidak menyukai saya.
Ini nyata, dan kadang-kadang terjadi. Ayah dan ibumu mengasihimu, namun tidak menyukaimu. Saya bertumbuh tanpa kasih ayah, dengan memiliki ibu yang mengasihi saya, saya tidak terlalu memikirkan hal itu.

Ketika saya bertumbuh, saya mencari kasih di tempat yang salah dengan laki-laki. Saya berharap dapat menemukan kasih yang tidak saya dapatkan dari ayah saya. Ayah saya seorang penyedia yang baik dan terkadang pergi kegereja ketika saya masih kecil. Dia menjadi lebih baik pada tahun-tahun berikutnya.

Waktu saya beranjak dewasa-kami tidak cocok satu sama lain dan merasa tidak nyaman bersama ayah saya. Dia juga tidak suka bersama saya. Sekitar tahun 1980 ibu saya mulai lupa banyak hal bahkan tersesat waktu berbelanja. Saya tahu apa itu. Itu adalah penyakit alzhimeres, dimana nenek saya meninggal karena hal itu juga. 
Waktu berlalu, keadaan ibu saya semakin parah dan saya merasa semakin dekat dengannya, namun ayah saya tidak suka saya mendandani ibu saya dan membuatnya kelihatan cantik.

Suatu hari ayah menyuruh saya untuk berhenti melakukan hal itu dan itu adalah tugasnya, maka saya menurutinya dan hal itu sangat menyakiti saya. Sekitar tahun 1990 meski saya dibesarkan dalam lingkungan Tuhan, saya diselamatkan di Westwood Church of God, saya diubahkan dan bersemangat akan hal itu. Selama beberapa bulan saya berjalan bersama Tuhan dan lepas dari gaya hidup gay.

Namun ada satu kesalahan yang saya lakukan, saya masih tetap berteman dengan teman-teman homoseksual saya. Saya pikir waktu itu saya cukup kuat untuk menguasai kedagingan saya, dan saya salah. Saya ingat Roh Kudus mengatakan pada saya,”apa yang saya lakukan adalah salah.” Rasanya seperti saya sedang bermain baseball waktu saya berbuat dosa. Dia hanya berkata, kamu hanya punya 3 kali strike, kemudian 2 kemudian 1 dan akhirnya tidak ada. Saya tahu maksudNya-itu adalah AIDS.

Pada saat itu, saya berusaha menghindar dan mengurus diri saya sendiri dan menenangkan pikiran saya dan menjalani test Aids. Dan hasilnya Positive. Tuhan telah mengingatkan saya 3 kali dan saya tidak patuh. Saya ingin memberitahukan kepada kakak perempuan saya tentang hal ini, saya tidak dapat mengatakannya kepada ayah saya karena dia sibuk mengurusi ibu saya. Saya menelepon kakak saya dari rumah sakit dan mengatakan padanya bahwa saya ingin berbicara dengannya.

Dia mengetahuinya karena saya telah menceritakannya apa yang telah saya lakukan. Kami bertemu pada hari itu, namun dia juga tidak tahu bagaimana menghadapi hal itu, saya sendirian lagi. Beberapa minggu telah berlalu dan saya tidak dapat menyembunyikan hal itu lagi. Saya harus memberitahukan hal ini pada seseorang dan saya pergi ke sebuah peternakan kuda; saya kesana menghampiri ayah saya yang sedang menggunting rumput, berhenti dan mulai memberitahukan bagaimana kakak saya memperlakukan saya dan ia tidak pernah menelepon atau menjenguk saya. 

Lalu saya mengatakan hal itu dan kepalanya tertunduk dan dia mematikan traktornya dan tidak berkata apa-apa. Yang saya butuhkan saat itu adalah mendengarnya berkata dia peduli dengan saya dan jangan kuatir. Saya pikir hal terbaik adalah mengganti surat mobil, rumah dan seluruh harta saya dalam namanya. Ibu saya meninggal pada musim dingin 1996 dan itu adalah hal yang berat bagi kami semua. Saya tahu dimana dia berada sekarang-dia bersama dengan Tuhan dan itu lebih baik daripada tempat dia tinggal selama bertahun-tahun.

Ayah saya menjalani saat yang sangat berat dan dia berubah. Kami menjadi dekat selama beberapa bulan dan saya menikmati kasih yang ditunjukannya pada saya namun itu tidak berlangsung lama. Sesuatu buruk terjadi dan ayah terkena kanker prostate dan dokter menemukannya pada waktunya. Ayah seorang laki-laki yang kuat dan tidak pernah meminta orang untuk membantunya. Setelah operasi itu dia sama sekali berubah dan saya melihatnya semakin tua.

Beberapa bulan berlalu dan syukur pada Tuhan, Ayah menggabungkan dirinya di gereja. Dia berkunjung ke rumah saya dan mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan bernafas dan harus pergi ke rumah sakit. Meskipun dia keras terhadap saya, saya selalu peduli pada nya dan mengurusinya, dan saya rasa dia menyukainya. Malam itu kami harus membawa ayah ke rumah sakit dan dokter mengatakan pada kakak dan saya bahwa ayah terkena lebih dari 4 serangan jantung, dan dia harus melakukan operasi.

Saya mengunjunginya setiap hari dan membawakan segala yang dia inginkan. Karena saya tidak menikah, maka saya mempunyai banyak waktu bersamanya. Operasinya berjalan lancar dan dapat pulang pada hari Minggu, dan pada hari Minggu itu saya tidak pergi ke gereja karena merawat beberapa binatang diluar kota. Saya menelepon ayah pada hari itu dan menanyakan kabarnya dan dia berkata siap ke rumah kakak saya, ketika kekuatannya pulih kembali. Saya ingat kemaren malam saya mengatakan padanya betapa saya mengasihi dia dan tidak seorang pun yang mengasihi dia seperti saya.

Pada hari minggu, kami berbicara dan dia sangat gembira dapat meninggalkan rumah sakit. Saya memberitahukannya bahwa kakak saya akan menjemputnya sepulang dari gereja, dan saya akan menjenguknya lagi. Saya hanya mengatakan padanya betapa saya mengasihi dia. Sekitar 15 menit setelah saya berbicara padanya, saya mendapatkan telepon dari kakak saya untuk datang ke rumah sakit. Ayah meninggal tidak lama setelah saya berbicara padanya.

Meskipun dia sangat keras dan kejam pada saya, saya mengasihi dia dengan segenap hati saya. Saya harus berpikir cepat- “apa yang saya lakukan” ? Saya sedang sakit dan banyak hal yang harus saya lakukan, dan saya kembali teringat-Tuhan memegang semua ditanganNya. Kakak saya tidak dapat menghadapinya. Saya harus mengambil alih segalanya namun itu bukan saya,itu adalah Tuhan yang bekerja dalam saya. Dalam keadaan saya, saya harus mencari bantuan pengacara karena saya tidak punya uang untuk membayar kredit. Saya tidak tahu bagaimana hal itu akan terjadi. Suatu hari saya mengadakan bazaar taman dan mempersiapkannya selama beberapa minggu. Terima kasih pada beberapa teman dari gereja ayah saya dan beberapa teman-teman saya,. Banyak pengunjung yang datang pada bazaar taman itu. Seseorang berpikir ide yang bagus untuk meletakkan papan “Rumah Dijual” berikut harganya.

Kami bahkan belum selesai menuliskan papan itu, dan dua orang wanita menginginkan peternakan itu. Seorang wanita mengatakan dia sedang berusaha ke bank untuk mendapatkan uang muka sebesar $5000. Saya tidak percaya dengan apa yang Tuhan sedang lakukan. Hal itu terjadi seperti sudah direncanakan. Hal itu sudah selesai, sekarang giliran saya yang Tuhan tolong.

Rumah saya di peternakan itu. Kemana saya akan tinggal?
Suatu hari kakak saya dan saya ketika sedang ke area kendaraan mencari sesuatu yang murah yang bisa saya beli, tapi saya tidak punya uang sedikitpun. Tempat kedua, saya merasa inilah tempatnya dan wanita pemiliknya bersedia untuk bekerja bersama saya. Saya pindah dan berhasil memberikannya $2000 yang saya sendiri tidak tahu bagaimana saya mendapatkannya. Sedikit dari bazaar taman dan dari tabungan bank dan dari kakak saya.
Tuhan membantu saya melakukan hal - hal yang tidak dapat saya lakukan. Sekarang seluruh hidup saya untuk Tuhan dan saya lebih bahagia dari sebelumnya.

Saya ingin berkata kepada setiap orang yang membaca hal ini, bahwa bukan kekuatanmu yang akan membuat semuanya berhasil-HANYA KUASA TUHAN. Saya berdoa siang dan malam dan membaca Firman Tuhan. Saya menemukan sebuah gereja yang penuh dengan Roh Kudus dan mengikuti Alkitab-setiap katanya.

Nantikanlah Tuhan. Dia tidak akan pernah mengecewakanmu. Mungkin itu bukan dengan cara dan waktu yang kamu pikirkan, tapi Dia tidak akan pernah mengecewakanmu. Saya tidak dapat dan tidak akan melihat kebelakang akan dosa-dosa saya.
Dalam nama Yesus AMEN!

Yoseph Haryono: Film Porno Membuatku Pincang


sumber : www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/121217172902/limit/0/Kisah-Nyata-Pria-Muda-yang-Bergumul-Dengan-Homoseksualitas.html 
Yoseph Haryono adalah seorang bocah lugu. Satu ketika ia ingin menyaksikan tontonan film atau video dalam format kaset beta cam di rumahnya sendiri. Namun betapa terkejutnya ia bahwa ternyata film tersebut adalah film porno. Terbersit rasa penasaran di benak Yoseph yang saat itu masih kelas 4 SD, hingga keinginan itu membawanya terjerumus pada dosa onani. 
Kebiasaan buruk tersebut terus berlangsung hingga Yoseph berusia remaja. Di usia SMP, Yoseph semakin sering melakukan kebiasaan ini, bisa seminggu sekali dan meningkat terus sampai hampir setiap hari. Namun suatu ketika Yoseph merasakan sakit pada pangkal pahanya sehingga ia tidak dapat berjalan dengan normal. Saat itu Yoseph tidak tahu apa yang menyebabkan sakit di pangkal pahanya. Yoseph sendiri semakin dalam terjerumus ke dalam dosa seks. Tidak hanya onani, namun Yoseph juga ketagihan menonton film porno sambil onani. Rasa sakit pada kakinya tidak membuatnya jera, bahkan Yoseph mengikuti ajakan teman-temannya untuk pergi ke lokalisasi. Namun Yoseph tidak bergairah untuk melakukannya dengan orang lain, ia hanya ingin melihat-lihat.
Karena pincang pada kakinya semakin menjadi-jadi, om Yoseph pun  memanggil tukang pijat. Namun pengobatan secara tradisional tidak membuahkan hasil. Demikian juga pengobatan secara medis tidak membawa hasil yang memuaskan. Yoseph tak tahan lagi menahan rasa sakit yang dideritanya. Bahkan hanya untuk jalan atau sekedar duduk pun Yoseph merasa sangat kesakitan.
Hingga pada suatu ketika, ada seorang temannya yang sharing dan mengatakan bahwa dirinya dapat lepas dari segala kesulitan dan kebiasaan buruk yang dihadapinya. Yoseph pun diajak untuk mengikuti doa pagi. Di sana ia ditantang untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi.
Didorong oleh keinginannya untuk sembuh, Yoseph membuka hatinya untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang sanggup menyembuhkan penyakitnya. Saat itu, Yoseph merasakan ada sesuatu yang hilang dan keluar dari pikirannya begitu saja. Ada sesuatu yang meledak dan keluar dari dalam dirinya. Yoseph sendiri tidak tahu apakah "sesuatu" itu. Namun yang ia sadari, sejak saat itu Yoseph lepas dari kebiasaannya akan onani dan kakinya tiba-tiba sembuh total dengan begitu saja. Yoseph pun tidak pincang lagi. Akhirnya ia sadar, kakinya sembuh karena ia telah lepas dari onani dan pulih sepenuhnya. Yoseph pun dapat kembali menikmati kehidupannya yang normal. Ia tidak pincang lagi, bahkan untuk berlari dan berolahraga pun dapat dilakukannya seperti orang normal lainnya.
Kuasa mukjizat Yesus juga melepaskan Yoseph dari keterikatannya terhadap pornografi. "Saya bersyukur sekali oleh Tuhan Yesus yang menyelamatkan saya. Saya yakin segala sesuatunya mungkin di dalam Tuhan Yesus," ujar Yoseph mengakhiri kesaksiannya.

Sumber Kesaksian : Yoseph Haryono

Kisah Nyata Pria Muda yang Bergumul Dengan Homoseksualitas


sumber : www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/121217172902/limit/0/Kisah-Nyata-Pria-Muda-yang-Bergumul-Dengan-Homoseksualitas.html

Nama gw Lucky Liu. Saat ini gw merupakan salah satu relawan di sebuah LSM dan pengajar di sebuah daerah kumuh di Jakarta. Jauh sebelum keadaan gw seperti ini, gw memiliki pengalaman hidup yang kelam.
Bertahun-tahun lalu, gw adalah seorang pecinta sesama jenis alias gay. Hidup dari satu lelaki ke lelaki lain membuat gw sulit keluar dari dunia kaum homoseksual. Ingin rasanya untuk keluar, tetapi keinginan hasrat seksual membuat gw urung untuk berubah.
Bagaimanakah kisah selengkapnya hidup gw ? baca cerita selengkapnya di bawah ini:  
"Dari kecil gue cenderung untuk menjadi seorang sosok seperti perempuan. Gw suka berbau hal-hal perempuan, gw merasa kehilangan identitas dan gambar diri gw. Gw adalah seorang laki-laki, tetapi entah kenapa perasaan gw dan pola pikir gw bahwa gw adalah seorang wanita, padahal gw tahu dengan kondisi fisik gw, gw adalah seorang laki-laki,"
"ketika gw SMP, gw bener-bener udah tahu cowok yang ganteng, cowok yang tampan, itu yang bikin gw bener-bener tahu perasaan gw bahwa gw sukanya sama cowok, gak suka sama cewek. Di situlah gw mulai kenal dunia internet, bahkan gw juga masuk satu jaringan untuk chating dan itu juga khusus untuk kaum-kaum gay"
"Akhirnya gw pacaran sama mereka, menjalin hubungan relationship antara seperti layaknya wanita dengan pria, tapi ini yang gw jalanin adalah gw bersama seorang pria juga. Perasaan itu semakin meyakinkan gw bahwa gw adalah seorang homoseksual,"
"sempat terpikir sama gw, "apa gw salah diciptakan ya?" sempat gw komplain, "Tuhan, kok lo jahat banget sih sama gw?" "Kok Lo bikin gw seperti ini?" "Lu gak bikin gw menjadi real – lelaki atau real perempuan, tapi gw terjebak dalam dua alam yang bener-benar bikin gw sangat, sangat, sangat bingung saat itu","
"Akhirnya gw meyakinkan diri gw sendiri bahwa gw harus merubah diri gw, gw harus sama seperti wanita, bahkan gw sempet untuk beberapa kali gw suntik hormon, untuk mengubah fisik bahkan dari fisik gw yang sama sekali gw gak punya, gw bisa punya lewat suntik hormon itu,"
"Kata hati yang mengajak gw berubah, itu sama sekali gak mempan karena yang gw pikirkan saat itu adalah kepuasan dan hawa nafsu gw harus terpenuhi,"
"Karena pada saat itu juga gw punya keahlian make-up akhirnya tiba-tiba ada satu orang temen yang ngajakin gw menyalurkan bakat make-up gw untuk mengajarkan make-up di satu tempat,"
"Ketika rencana gw untuk menyalurkan bakat make-up gw kepada orang-orang, justru gw semakin kenal sama seorang pria dan itu baik banget. Baiknya bukan untuk hal-hal yang aneh, justru membawa gw kepada satu titik terang,"
"Dia pernah nanya ke gw, "Mau sampe kapan kamu seperti ini – dalam dunia homoseksual?" "Mau dibawa ke mana masa depan lo?" pertanyaan itu selalu timbul dalam benak gw. Gw cape dengan kehidupan gw, menjalani kehidupan gw sebagai wanita saat itu dan gw udah udah merasa berpikir masa depan gw udah ilang,"
"Ketika gw berdoa, gw bener-bener yang merasa bersalah banget sama Tuhan, gw udah ngecewain Tuhan dan di situ gw benar-benar hanya bisa doa dan nangis sama Tuhan, tapi di situ juga ada orang. Dia mendoakan gw dan gw semakin termotivasi untuk gw mau raih lagi terang yang bener-bener di dalam Tuhan, yang kembalikan lagi gw adalah seorang pria. Gw bukan lagi seorang wanita, gw bukan seorang homoseksual, tetapi gw benar-benar real pria,"
"Untuk intimidasi iblis itu, untuk masalah hawa nafsu memang kadang suka datang, tapi ketika hawa nafsu itu datang, gw tahu gw harus menghubungi siapa tiba-tiba. Jadi, gw suka sharing dengan mereka, gw suka minta mereka untuk doain gw dan justru itulah yang membuat gw semakin bisa melawan apa yang dalam diri gw,"
"Pengertian dan kebenaran yang gw kenal sekarang adalah bahwa Tuhan tidak pernah salah menciptakan manusia. Tuhan tidak pernah menciptakan seorang wanita yang terperangkap dalam tubuh pria ataupun pria yang terperangkap dalam tubuh wanita. Segala sesuatunya itu Tuhan ciptakan baik, yang salah itu hanyalah satu : pola pikir kita sebagai manusia. Pengertian saat ini akan gambar diri gw adalah gw adalah seorang pria yang diciptakan Tuhan sempurna, bahkan gw sangat berharga di mata Tuhan yang berguna bagi orang-orang di sekitar gw dan menjadi alat kemuliaan Tuhan,"
"Gw semakin senang dengan kehidupan gw dan gw tahu gambar diri gw yang sejati dalam diri gw. Gw benar-benar bersukacita dengan kehidupan gw yang sekarang," pungkas Lucky menutup kesaksiannya.

Sumber Kesaksian :
Lucky Liu